Sunday, March 31, 2013

Daftar Mimpi


Mimpi adalah yang memberiku napas setiap hari. Yang membangunkan aku setiap pagi dengan semangat baru. Mimpi adalah yang membuatku terjaga kala setiap orang bergulat dengan bunga tidurnya. Mimpi adalah harapan yang diperciki setiap hari agar tak padam. Agar ia tetap disana, agar ia tetap berdiri, agar ia tetap ada, tetap menarik untuk disentuh.

Mimpi adalah doronganku saat melakukan hal-hal gila. Pelumas untuk mencoba sesuatu yang baru, sesuatu yang kadang aku takuti, tapi di akhir jalan tak pernah aku sesali. Mimpi adalah pegas yang memberanikan diri sendiri, untuk tidak menjadi diriku sendiri. Bahwa kadang tidak masalah menjadi sesuatu yang berbeda, keluar dari zona nyaman, dan bebas dari rutinitas sehari-hari.

Mimpi adalah alasanku belajar hingga dini hari. Alasanku berjuang dengan segala determinasi. Alasanku tak bosan bertanya pada orang-orang yang lebih ahli, dan belajar dari mereka. Alasanku untuk tidak pernah menyerah.

Mimpi adalah warna pelangi di dalam hidup yang abu-abu. Setiap hari aku mencoba berjalan, selangkah lebih dekat kepada sang mimpi. Menabung, merasakan susahnya mencari uang sendiri, rajin berkelana di internet, pergi ke tempat yang baru, berkenalan dengan orang-orang yang paling tidak terduga, mendisiplinkan diri, mengambil resiko, menumbuhkan rasa peduli, memandang hidup dengan lebih banyak canda dan tawa.

Semua ini, hanya untuk secarik kertas. Secarik kertas dengan tinta biru, yang terselip di dompet yang telah lusuh. Daftar mimpi yang ingin aku capai. Yang sedang aku tuju.........(:


Friday, March 29, 2013

Rumah di Rantau


Sedikit rasa menguak mungkin sudah biasa..
Ketika ia bertransformasi menjadi euforia..
Barulah kita terpukau dan terkesima..
Memendam di dalam hati keinginan untuk diri sendiri..
Mengubur rasa rindu dan asa bertemu..
Mengapa orang Padang membuat masakan Padang dimana-mana?
Dan mengapa bus, kereta, bahkan pesawat selalu penuh setiap liburan tiba?
Mengapa hotel berbintang berlomba menawarkan suasana rumah?
Karena bagi orang Padang, semangkuk rendang dan nasi hangat..
Membawa cita rasa secuil rumah nun jauh disana..
Karena manusia selalu mengingat kampung halamannya..
Dengan semangkuk makanan, secarik sarung, atau sebait doa,,
Membawa sedikit kenangan untuk diperjuangkan di tanah orang..
Karena rumah, selalu menjadi pelabuhan paling nyaman..
Selalu menjadi jangkar tempat kita pulang, tempat kita kembali..
Tempat kita pertama kali menemukan diri sendiri..
Tak peduli kemanapun kita pergi, dan sejauh apapun..
Tak peduli apa pekerjaanmu, dan siapa yang menemanimu di tanah rantau..
There’s no such place like HOME (:

Wednesday, March 27, 2013

Olympus Has Fallen


Olympus Has Fallen. Big appreciation for this movie. I came up with a high expectacy because I had been told that this movie was amazing. In the end of the scene, I couldnt help myself but thinking this was really the best movie I have ever seen in this year. With all the well-known actors, ups and downs in the plot, such an amazing effect on the screen, it really made my day today!! (:


Yup, jadi ceritanya dimulai dari adegan President Asher (USA) yang lagi latihan tinju sama pengawal pribadinya Mike. Singkat cerita ada kejadian yang bikin Mike harus dipecat dari kerjaannya di Secret Services dan kerja jadi pegawai kantoran, which of course frustrates him so much.


Suatu hari ada ambush towards White House dari North Korea. Itu penyerangan, pengepungan, strategi penembakan, sampe cara mereka ngalihin perhatian itu bener-bener pinter banget. Dalam sekejap White House yang adalah “the best-securitized building in the world” has fallen, in thirteen minutes, to be exact. White House, yang jadi puncaknya pengambilan keputusan skala internasional. Semua yang berasal dari White House selalu ngasi pengaruh gede buat dunia global. And it has fallen to the terrorist’hands.


Disitulah, ada adegan yang menggugah hati banget. Waktu penembakan yang bertubi-tubi sampe badan manusia kececeran di lawn-nya White House, ancurnya arsitektur White House, sampe ketika bendera Amerika yang lagi berkibar jadi sobek-sobek kena peluru, terus benderanya diturunin, dan dibuang ke depan White House. The symbol of ones states’ collapse.


Kemudian gimana di film itu kita bisa liat seberapa canggihnya sistem keamanan, militer, dan persenjataan Amerika Serikat. USA is a superpower states, with million of reasons. Amerika yang bahkan punya sistem Ceberus buat menalangi kalo sampe ada peledakan nuklir yang salah sasaran. Pesawat tempur Amerika dengan segala kecanggihan dan tembakannya. Akses keamanan militer Amerika yang bener-bener “highly classified”- dengan kode, metode protokoler super ribet - , senjata masa depan yang udah mulai mereka rintis. Sampe tentara, pasukan, dan foreign military bases mereka yang tersebar dimana-mana.  Ketika Amerika pincang sedikit aja, it will affect much more aspects than we thought. Banyak sekali negara-negara yang tergantung sama Amerika (Korsel, Jepang), and in the other hand, banyak negara-negara yang pengen liat Amerika jatuh. Tapi dengan sebegitu canggihnya persenjataan Amerika, of course it takes more than only a gut to strike them.


Hahaha. Lupakan semua detail berbau HI itu. Ga ada yang gak akan trenyuh ketika liat Menteri Pertahanan Negara rela dipukulin sampe mati demi keamanan negaranya sendiri. Gimana Presiden Amerika itu dituntut buat ngambil keputusan yang dilematis, yang ngorbanin jutaan nyawa orang, dan gak cuma nyawa rakyatnya sendiri, tapi juga rakyat di banyak negara lain. Siapa bilang jadi Presiden Amerika itu gampang?


Jangan kaget juga ketika liat pasukan Secret Service, penjaga White House, tentara-tentara AS, sampe pejabat pemerintah itu berani ngorbanin nyawa mereka demi ngejaga kedaulatan negara. Semua orang yang ada disana bangga karena mereka adalah warga negara Amerika Serikat. Liat aja, di Amerika, banyak banget bendera negara dipajang dimana-mana. Seberapa cintanya mereka sama negara mereka, dibuktiin sama angka golput di pemilu yang rendah banget. Dan gak semua orang bisa ngerasa segitu bangganya sama negeri mereka sendiri. I mean it, maybe I am included in one of those. Masih harus belajar gimana cara supaya lebih mencintai negara sendiri. Lebih mencintai, dan lebih bangga menjadi bagian di dalamnya. (:


Dalam 2 jam kita bisa dibikin tegang, teriak, dan ketawa di saat yang sama. Hahaha. I can not describe more, I run out of things to say. Because whatever I say, it would still be different if you watch it for yourself. So, I recommend it! Ten in the scale 1 out of 10! Totally worth it. (:

Monday, March 25, 2013

Matter in Life


take time to learn, read couple good books while sipping the vanilla latte - or whatever kind of latte you like - , empty your schedule for once or twice, just to wander around to the place you've never been before, take time for saying "hi" to people you've befriended one moment back then, encourage youself to do something which completely nuts - or something you completely afraid of - , throwing yourself inside mother earth finest gift - beach, mountain, lake, and woods - , spend time to do some party and have the time of your life, give yourself a break and reward for once in a while, for being such a wonderful and unique person. In the end, those were all that MATTERS in life. (:

500 Days of HNMUN


Draft Resolution

Commitee : HNMUN Squad 2013
Signatories : Lona Mrs Grammar and Ratio Things, Devris the Geek, Bob the Filthy, Adela Make-up Queen, Randy the Right-Shifted Smile, Kevin the Most Potentially-Gay, Lydia the Japanese Girl, Cynthia the Shopaholic, Trudy the Civil Siblings, Laura the Photo Maniac,  Jovita the Always-in-Hunger, Marisa the Annoying Morning-Singing and of course, ME ! :D

Siapapun gak akan pernah lupa sama yang namanya langkah pertama. Seperti kami, yang memulai langkah pertama dengan menuliskan judul essay dan menuturkan pikiran kami dalam 2000 kata. Langkah awal selalu terasa kecil, ringan, dan sederhana. Tapi untuk melakukannya kamu butuh kebesaran hati, keberanian, tekad, dan determinasi yang tinggi. "The start is what stops most people."

So here we are! 13 orang yang udah ngerti gimana rasanya deg-degan nunggu email tentang keputusan lolos atau tidaknya kami. It’s killing us! I know how sucks waiting feels.
And when we are chosen, we spent 5 months to prepare each of ourself for the conference. Gak akan lupa gimana setiap senin dan rabu malem jalan dari kosan ke operational room sambil bawa laptop. Tapi latihan itu emang berguna banget, at least sekarang aku berani ngomong di depan pake bhs inggris, dan lebih berani ngungkapin pendapat.

But this following journey is really worth the fight. It’s worth it, i think it’s even worth MORE the fight. :) so please fasten your seatbelt, its gonna be a bumpy road.

1.     Kepanasan di bandara Soekarno Hatta – yang katanya bandara internasional – sambil nunggu personil-personil kami yang belum dateng. (08.02.12)
2.    Makan di A&W dan belum2 udah bikin seantero ruangan heboh.
3.    Nungguin koper-koper kami yang segede gaban, koper yang siap buat beranak pinak nantinya.
4.    Masuk ke pesawat dengan takjub, dan norak....... (well thats only me, perhaps)
5.    Selama transit di Kuala Lumpur, bukannya tidur malah bikin berisik dan ketawa-ketawa, kemudian si Tejo bilang Surtii fuck youuuu... EH SALAH! Ada orang yang teriak, WOULD YOU PLEASE SHUTUPP?
6.    Kemudian hening.
7.    Ketawa-ketawa lagi gak tau diri, well who can erase the enthusiasm of us?
8.    Makan nasi panjang dan kurus ala timur tengah.
9.    Dengan semangat nancepin charger BB di colokan headset -_____-
10.  Sok2an pake headset padahal dengerin lagu Arab, bukan One Direction.
11.   Transit di Kuwait, takjub sama kurs dollarnya
12.  Minum kopi di Starbucks Timur Tengah, di gelasnya ada tulisan Arab, worth buying.
13.  Dikelilingi laki2 yg pake jubah putih panjang dan ada uler di kepalanya
14.  Ketemu sama Dima Muhammad, digendong-gendong berasa anak sendiri
15.  Sadar kalo orang Timur Tengah itu ganteng-ganteng dan cantik-cantik.
16.  Ketemu pramugara yang aduhai baiknya, namanya Sam, yang nyebut blanket itu “selimun”
17.  Meninggalkan buku Coeroeg hasil pinjeman yang bahkan belum dibaca satu kalimat pun. Well played, Falen -____-
18.  Bete karena cuma transit bentar di Bandara Heathrow – which is – tempat syutingnya video klip Simple Plan yang JET LAG.
19.  Pipis di kamar mandi Heathrow, London (info penting)
20. Ketemu om dan tante yang ngunjungin anaknya di Amerika (semoga nanti papa dan mama juga gitu ya. Aminnnn...! )
21.  Terbang lagi, makan lagi, tapi makanannya lebih berbau Barat sekarang, dikasi buku menu segala.
22.  Makanan enak dan window seat? HEAVEN! Kenyang mata dan kenyang mulut.
23. Tidur, makan, dan GUYON! Sampe diliatin orang-orang dengan tampang gak enak.
24. Pingin nangis waktu ngeliat lampu-lampu New York.
25.  Masih gak percaya kalo udah di Amerika. Gak percaya!!
26.  Masih gak percaya.
27.  Belum percaya sih.
28.  Ngantri lamaaaa banget buat imigrasi di bandara JFK, ngeliat anak muda dari China mukanya kayak preman2 di filmnya Jackie Chan. Ganteng sih, tapi pendek. . . . . . . .
29.  Kebelet pipis.
30.  Lolos imigrasi, segera keluar dan foto-foto.
31.   Dengan gaya memilih buat gak pake coat, dipikirnya cuma dingin kayak dinginnya Lembang
32.  Begitu keluar dari bandara, udah ga bisa ngomong dan bergerak. TOO F*CKING COLD! Aaaaaaaa.....
33.  Naik taksi kuning NY yang terkenal untuk pertama kali.
34.  Selama perjalanan di taksi cuma bisa diem dan ngeliatin pemandangan di jendela.
35.  Masih gak percaya kalo udah di Amrik.
36.  Sampe di KJRI dan sangat menyesal udah gak pake coat.
37.  Ganti baju, cari makanan chinese food.
38.  Untuk pertama kali makan bebek asam urat dan nasi goreng sahabat anak kos, minum pun air putih, bener2 sahabat anak kos. Sayangnya anak kos biasa cuma keluar ceban, ini keluar 5 dollar.
39.  Jalan lagi ke KJRI sambil teriak2, loncat2 kedinginan, lari2, lempar2an salju.
40.  Oh ya! Melihat dan menyentuh salju untuk pertama kali!
41.   Bikin bola salju untuk pertama kali.
42.  Ngelempar bola salju untuk pertama kali, dan suka ngedenger bunyinya yang BUK!
43.  Sampai di kamar KJRI dan bingung mo tidur mana, yang satu ada rambut2nya yang kamar satunya udah kayak kamar retret.
44.  Akhirnya milih untuk retret.
45.  Dapet wifi untuk pertama kali! Hahaha telpon2an sama K dan ngabarin mama.
46.  Dengan tidak beradab kamar besarnya udah kaya gudang, ga ada tempat buat jalan dan duduk, bahkan buat berdiri!
47.  Bergosip tentang mantan masing-masing.
48.  Galau
49.  Gosip lagi.....
50.  Menghina-hina kak kevin yang pake boxer
51.   Ngejagain kamar mandi yang gak bisa dikunci
52.  Mandi paling terakhir dan ngeliat banyak banget rambut basah di lantai kamar mandi (yuuucckk GROSS!)
53.  Cepet-cepet buka kacamata biar gak keliatan itu rambut2nya.
54.  Mandi, ketemu sama air, ketemu sama wewangian bernama sabun dan mengucap syukur yang sebesar-besarnya.
55.  Ngobrol2 sama ibu headdel sampe jam 4,  tentang waktu2 awal seleksi dulu.
56.  Tidur dengan tenang di sebelah heater yang berfungsi.
57.  Ternyata heater di kamar sebelah gak berfungsi.
58.  Siap2 buat pergi ke the famous FIFTH AVENUE.
59.  Makan burger yang enak banget, dan sweet potato.
60.  Naik train NY pertama kali.
61.   Makan pretzel untuk pertama kali ( I hate the salt, but I love the bread)
62.  Ke Rockerfeller Building (not really a big fan of skyscrapper though), tempat syutingnya New York’s Eve
63.  Berhasil menjejakkan kaki di St. Patrick’s Chatedral! Dan nangis. . . . . .
64.  Di tengah-tengah jalanan New York yang hiruk pikuk, kamu bisa menemukan kedamaian dan ketenangan disana.
65.  Satu persatu mengelilingi pahatan yang ada di dalam katedral.
66.  Ngeliat replika 3Dnya wajah Yesus yang dibasuh sama Veronika. It looked so real.
67.  Sayangnya ada misa yang mau mulai, jadi Cuma beli rosario dan kalung terus keluar.
68.  Minum starbucks, my daywarmer, segelas hot chocolate dengan whipped cream ukuran grande dengan taburan butir-butir cokelat dan vanilla.
69.  Dua kata : TIMES SQUARE !
70.  1 kata : lampu, lampu, dan lampu . . . .
71.   Berdiri di Times Square itu kayak berdiri di jantung dunia. Di tengah-tengah kota New York yang gak pernah tidur.
72.  Makan chocolate-mud and oreo di Europa Cafe, plus another hot chocolate
73. The night is about getting sweeter and sweeter. Hahaha.
74.  Berjalan-jalan ngelilingin Times Square, mulai dari Yankees, Sbarro, Disney, Willy Wonka, Toys r Us, H&M, Forever 21, Sephora, semua ada. Yang ga ada Cuma batik cap “gajah jongkok”.
75.  Ce adel ilang di H&M.
76.  Yang hilang sudah ditemukan.
77.  Jalan kaki lagi, ude capek banget rasanya.
78.  Pulang2 di KJRI dapet berita buruk kalo gabisa pergi ke Boston gara2 ada badai salju Nemo. Nama badainya lucu, beritanya yang gak lucu.
79.  Keesokan harinya, ngeliat central park yang dilumuri salju.
80.  Beli makanan di Pedagang Kaki Lima-nya Amerika, beli chicken gyro, chicken on rice, dan aqua, yang harga totalnya lebih murah dari harga bagel, chicken on rice, vitamin water, tea, donuts, philippines hotdog, aaah nonsense banget pokoknya hargany!
81.   Didenda karena kopernya kebanyakan. Well, no excuce. . .
82.  Welcome to Boston! Disambut dengan salju menumpuk di sepanjang jalan.
83.  Ternyata Boston itu kota kecil yang menyenangkan banget. Jauh banget bedanya dari New York yang glamor. I really really like it. Love at the first sight!
84.  Makan cookies hotel yang ajubileh enaknyaaaaaaaa...!
85.  Seperti biasa, lobby hotel yang awalnya beradab jadi gak beradab gara2 ada kami semua. Btw hotelnya Double Tree by Hilton at Bayside.
86.  Pergi ke Shawn Market buat berburu makanan.
87.  Borong chicken fillet, hot chocolate, cookies, mashed potato, salad.
88.  Seriusan, belum pernah ngeliat supermarket selengkap Shawn Market. Gedenya selapangan sepakbola kayaknya.
89.  Berusaha mewujudkan list “Things I have to do before I die”, which is bikin BONEKA SALJU.
90.  Percayalah sodara-sodara, film2 itu memanipulasi cara bikin boneka salju.
91.   Ga ada tuh yang namanya bola salju digulung2 terus lama2 jadi gede, yang ada malah ancur, kalo gak bentuknya gak bunder lagi tapi random.
92.  S-U-S-A-H
93.  Pengennya sih bikin efek “hujan salju” buat foto2 , tapi fail banget! Dengan cara ngelempar bola salju ke dahan pohon.
94.  Sedih ngeliat calon boneka saljunya cuma berbentuk gundukan gak jelas gitu, kayak tumpeng aja.
95.  Dapet bala bantuan dari kakak2 senior.
96.  Lebih tekun membuat.
97.  Nyari mata sama mulutnya susah banget, sampe harus pake receh.
98.  Dengan sisa2 batere kamera yang sekarat, akhirnya bisa foto sama boneka salju.
99.  Waaaa! Scratch one of my list! Nama boneka saljunya adalah NEBO (Nemo in Boston) sweet ya? I know!
100.                 Nebo meninggal dengan tenang. (.___.)
101.  Nebo kan baik. Gak pernah gonggong.
102.   I love my Nebo. Nomnomnom. :3
103.    Besoknya siap2 ke MIT dan Harvard!
104.   Kalian tahu apa yang aku suka amati selama di Amerika? Langitnya! Aku suka lihat langit, karena gak akan pernah ada pattern yang benar2 sama, dan gradasi warnanya juga selalu beda, jenis gradasi warna yang mungkin gak akan pernah bisa dibuat oleh manusia.
105.   Gak bisa nyangkal kalo MIT sama Harvard emang universitas terbaik di dunia.
106.   MIT dan Harvard punya semua hal yang kamu inginkan untuk belajar. Taman, lingkungan bersih, jauh dari perkotaan, gak banyak kendaraan, perpustakaan super besar, meja dan kursi untuk membaca dimana-mana, laboratorium selalu terbuka, studio dan kelas ditata dengan sangat futuristik.
107.   Siapa yang gak betah di kampus kayak gitu? Definitely not me!
108.   Makan permennya Willy Wonka yang super kecut tapi ada manis2nya, bikin nagih.
109.   Ketinggalan waktu nyebrang jalan gara2 keasikan foto2.
110.    Berpose JOHN CENA di depan gedung bersejarah MIT.
111.       Gimana ya rasanya jadi anak2 MIT?
112.      Menghibur diri dengan ngebayangin, mereka kalo telat bangun pasti gabisa ikut kelas, kampusnya kan luas banget .___.
113.      I’m a big fan of Harvard!
114.      Nyobain burger Harvard yang terkenal banget dengan pelayannya yang masih muda, gaul, cantik, ramah lagi.
115.      Makan burger, lupa manner, belepotan, tangan kotor, semua rasa burger dilahap dengan semangat 45.
116.     Nama2 burgernya lucu banget, ada Joe Biden, Sarah Palin, iPhone, American Pie, gitu2. Terus jangan lupa nyobain milkshake nya yang yummy.
117.     Yang bisa kuliah di Harvard itu beruntung banget.
118.      Pergi ke The Coopnya Harvard dan borong baju dan mug.
119.      Ke harvard Bookstore terus beli novel Home sama Silences and a Woman’s Life. Belum dibaca sih sampai sekarang. Itu stok buat 6 bulan ke depan ceritanya.
120.     I wish I were born in Boston. Maybe I had the chance to enroll Harvard University, hahaha. Mungkin John Harvard langsung teriak YOU WISH!
121.    Setelah iri dengan kehidupan para mahasiswa disana, akhirnya pergi ke Quincy Market, tempatnya makan seafood.
122.   Untunglah ga suka seafood, jadi akhirnya gak makan, cuman ngotor2in gigi doang.
123.   Tapi sempet ngomong2 sama penjual makanan Italia disana, waktu denger nama Indonesia, mereka bilang kenapa banyak orang gay di Indonesia? Itu first impression yang rada gila sih. Katanya ada orang Indonesia yang pernah kerja disana juga, dan dia gay, dan temen2nya dia juga gay dari Indonesia semua. Interesting.
124.   Yang bikin Boston keliatan sweet banget adalah setiap pohon2nya selalu dikasi lampu lilit kaya di pohon natal. Uwww..
125.   Besoknya check out dari Double Tree dan siap2 ke Boston Park Plaza.
126.   Terus masak pop mie gede banget pake air wastafel, bersyukur ada yang menemukan wastafel yang bisa air panas dan air dingin
127.   Well, airnya emang gak mendidih sih, tapi males banget kalo harus masak air pake coffe maker kan?
128.   Makan dengan nyantai dan innocent, terus mie-nya diminta, trus dengan innocent ngasih, terus pada ngamuk2 gara itu dari air wastafel. HUAHAHA! Ngakak sih liat muka mereka yang udah neguk kuah banyak-banyak.
129.   Rencananya mau ke Salem Witch Museum dulu sih, sounds so tempting!
130.   Tapi akhirnya gak jadi Ke Salem Witch Museum soalnya kejauhan, dan gak ada ferry yang berangkat pas winter.
131.    Sampe di Boston Park Plaza langsung disambut delegasi yang udah dateng, mostly dari India.
132.   Jalan-jalan di washington street, makan mexican grill di Chipotle, dan beli nomer Amerika buat contact2an selama conference.
133.   Rabu Abu! Pergi ke gereja dan langsung dikasi abu, gak ada misa sama sekali.
134.   Merenung di Starbucks laaaamaaaa bangettt, sambil minum hot chocolate dan makan sweet cinnamon roll. Terus gelas starbucksnya dikasi nama Fallen sama smiley. Aaah they are really sweet...
135.   Ngobrol ngobrol lama banget tentang kehidupan di Amerika sama di Indonesia..dan kehidupan, pada umumnya. Hahaha great time to talk with ourself.
136.   Ada hal-hal yang gak bisa ditahan, kayak KEBELET KENCING. Nyari-nyari kamar mandi sampe ke museum, dan ujung2nya bayar museum supaya bisa numpang kencing.
137.    Karena udah telanjur masuk, akhirnya dapet kuliah tentang perjuangan Amerika waktu ngelawan Great British.
138.   Hebat yah gimana dulu British yang ngejajah Amerika sekarang jadi minor banget kalo dibandingin sama superpowernya Amerika?
139.   Negara itu bisa milih, dia mau jadi negara yang kuat banget atau biasa2 aja asal rakyatnya hidup seneng dan bahagia, ekonomi gak terlalu hebat tapi cukup dan bisa bersaing. Sama kayak manusia lah, ada yang berambisi banget untuk selalu jadi nomer 1, selalu jadi pemimpin dan selalu jadi “yang didengar”. Tapi ada juga yang milih buat tetap humble, damai dengan dirinya sendiri. Gak muluk-muluk, asal dia bisa dapetin kehidupan yang baik buat dirinya sendiri, thats enough.
140.   Setelah wisata cerdas, foto2 di depan museum. Epik sih, sampe diketawain orang2 sekitar.
141.    Kenapa orang2 Boston dengan nyantai nya bisa ngomong “would you want me to take a picture of you?” kapan ya di Indonesia bisa gitu? Ngebayangin sih, kalo kita foto2 di Indonesia bukannya dibantu malah pasti dibilang norak, alay, kampungan. Huft!
142.   Sebelum pulang beli air kira2 2 liter gitu, pake receh semua.
143.     It WASN’T water! Itu air sodaaaaa! Ah demi apaaaa, habis minum air soda langsung mules-mules gak karuan.
144.   Sampe hotel langsung nyetor di kamar mandi. .___. Pencernaan lancar berkat air soda.
145.   Heran, kenapa di hotel2 di Amerika tuh wifi pada bayar semua?? Hotel-hotel melati di Indonesia aja punya akses wifi gratis biasanya. Mungkin buat mencegah banyak yang download lagu sama video bajakan kali ya!
146.   Waktu ngeliat plakat “LITTHUANIA” sama nama Falencia ada di name tagnya HNMUN itu langsung mikir, the game is really on.
147.   Fokus bener-bener buat ngelakuin yang terbaik selama conference 4 hari ini.
148.   Malem-malem lagi enak-enak diskusi tiba-tiba ada alarm kebakaran nyala! Kitsa semua disuruh turun cepet2 ke lobby lewat tangga emergency, gak pake mikir langsung lari terbirit-birit.
149.   Ada yang nyeker, lagi pake piyama, gak sempet bawa barang apa-apa. Kalau ini bencana beneran, udah kebakar semua itu barang-barang di kamar.
150.   Daaaann, untungnya bukan. Katanya Cuma ada anak iseng yang bikin alarmnya nyala. So annoying deh! Kita yang gak inget buat bawa kartu kunci kamar akhirnya harus nunggu security nya dateng buat ngebukain kamar.
151.    Malem ini rasanya gak pengen tidur sih, terlalu parno sama sidangnya besok bakal kayak apa.
152.   Makan cookies dari Boston yang enyak banget! Itu dengan 2 dollar bisa dapet cookies 12, dan cookiesnya banyak chocolate chipnya juga, which I love so much!
153.   Boston park Plaza tuh kuno banget ya. Kamar mandinya juga agak jorok, gak sebersih di Double tree. Yah mirip sama Savoy Homan lah ya, menang di sisi historikalnya.
154.   HNMUN itu disponsori Lufthansa loh! Gila deh, semakin menggilai Harvard.
155.   Akhirnya tidur, siap2 buat besok, nyetrika kemeja, celana, dan lain2.
156.   Bangun2 langsung gosip! Hahaha, kebiasaan Indonesia yang dibawa jauh-jauh ke Amerika. Begitu denger gosip itu segala kantuk langsung ilang rasanya.
157.   Setelah selesai ngerumpi, akhirnya pergi ke Prudential Center bertiga doang dan makan chinese food yang banyak banget porsinya.
158.   Ngerumpi lagi tentang proses seleksi yang dulu-dulu, mulai parno lagi soal conferencenya, takut gabisa ngasi yg terbaik.
159.   Ke Apple Store yang arsitektur tangganya bagus banget, hahaha. Terus disana tuh 1 pengunjung didampingi sama 1 staffnya. Agak annoying juga sih, kemana2 dibuntutin.
160.   Ketemu iPod case yang gambarnya Thor! Aaaa pengen, tapi mahal.
161.    Heran, kenapa di tiap toko Apple selalu gak ada windowsnya ya? Emang beneran sebenci itukah mereka ama windows?
162.   My favorite in America ! Barnes and Nobble! Toko buku yang super lengkap, super cozy, dan harganya gak mahal2 banget.
163.     I feel like a child hanging around in candy shop. I want to buy everything! Like, literally everything!
164.   Its valentines day by the way! Hahahaa, nyari kartu valentine sekalian, sebenernya pengen diposin sih, tapi pasti lama banget nyampenya.
165.   Habis mabok di Barnes and Nobble, terus ke cheesecake factory yang terkenal banget. Oh, I love cake! I love everything that’s sweet. Dan cake2 yang ada disana tempting semua. :9
166.   Yang paling enak dari cheesecakenya prudential adalah whipped creamnya! Gak enek, gak terlalu berlemak, gak terlalu tawar,jadi masih ada manis-manisnya. Pengen beli seember deh.
167.   Kembali ke hotel, lama2 ngeliatin jendela yang ngarah ke Boston Common Park. Huah, suka banget deh sama Boston! Not fancy, yet sooo mesmerizing.
168.   Udah putus asa ngeliat keadaan kamar bertiga, super berantakan! Ada cheesecake sebelahan sama kaus kaki, sepatu boot sama nasi kotak bisa berdekatan, ada kemeja disana, ada lotion, ada lipstik. It simply scattered.
169.   And here is it! Hari yang udah ditunggu2, yang udah dipersiapkan berbulan-bulan, the conference begun!
170.   Terpukau banget waktu liat opening ceremony-nya, semua delegasi bawa bendera masing-masing, terus teriak-teriak dengan bangga. Bener2 sadar betapa HNMUN bisa mengumpulkan mahasiswa dengan berbagai asal dan latarbelakang di satu tempat, untuk tujuan yang sama!
171.    Lebih terpukau lagi waktu denger Gillian Farrel, secretary generalnya made a speech. Dia ramah, tapi dia keliatan pinter dan dia selalu ngasi pesen2 yang menginspirasi banget.
172.   Apa bener tempat kelahiran seseorang itu yang paling besar mempengaruhi kehebatan dia nantinya? Kalau dia gak dilahirkan di Amerika, apa dia bakal jadi sehebat dia yang sekarang? Kalau aku dilahirkan di Amerika, apa mungkin aku juga berkembang jauh lebih baik dari aku yang sekarang?
173.    Setelah itu, langsung memulai Sidang pertama! Berusaha nyari kenalan sebaik-baiknya, buat bikin aliansi dan sebagainya.
174.   Ketemu orang dari Perancis yang lucu banget aksennya, dia baru pertama ikut MUN, jadinya dia agak kikuk-kikuk gimana gituu..
175.   Delegasi dari Latin memang paling mendominasi sih. Ada delegasi yang speech, muka, sampe cara ketawanya tu mirip banget sama Obama! Hahaha. Bagus sih cara dia nyampein speechnya, very persuasive.
176.   Udah bertemen baik dengan delegasi dari Germany. Kita juga udah bikin aliansi yang solid banget, milih buat gak gabung sama European Union cause it will be too big alliance.
177.   Kerja sampe malem buat mulai nyiapin working paper di lorong yang tersembunyi di hotel.
178.   The next day, gathered again in conference. Sidangnya mulai ada perdebatan2, mulai ada blok2 yang terbentuk, dan mulai keliatan delegasi2 mana yang paling agresif.
179.   Next day again, draft resolution didn’t pass. Its a big disappointment. Nuff said.
180.   Malem itu, malem terakhir sidang sebelum voting draft resolution, a lot of thoughts coming!
181.    Misalnya kayak, what the hell is the purpose of this MUN? MUN seharusnya jadi sarana pembelajaran buat mengenal simulasi Sidang PBB kan? Tapi aku yakin di Sidang PBB yang sebenernya, gak bakal ada negara-negara yang saling backstab, saling nyuri ide, saling copy-paste, what are they trying to teach us actually?
182.   MUN has changed in negative way. Kayak penentuan best delegate itu, itu bikin setiap peserta gak fokus buat mikir resolusi dan kerja bareng2, tapi malah mikir gimana supaya dia bisa menang dan jadi best delegate. Menghalalkan segala cara, is that the word I ve been looking for?
183.    The point is, sebagai anak HI yang baru semester 2, aku tau banget kalo MUN gak sehebat yang selama ini selalu digembar-gemborin. Iya memang MUN itu bagus, ngelatih pemikiran kritis, nyari solusi, dan blablabla. Tapi MUN itu bisa dengan sadar atau gak sadar ngelatih kita buat jadi “fake”.
184.   Mikir lagi, kenapa anak HI selalu dikaitin sama MUN? Mungkin dari temen2 angkatan, Cuma 1 persen yang bakal bener-bener bisa ngangkat plakat bertuliskan Indonesia di UN General Assembly.
185.   Seluruh mahasiswa HI di Indonesia bakal berlomba buat jadi representativ Indonesia di UN GA, tapi tetep aja, yang kepilih pasti rasionya 1 : 10.000.
186.   And Im definitely not one of those. I’m sure of that.
187.   Malem terakhir di Boston, makan es krim Ben and Jerry’s yang super enak! One of the best ice cream I’ve ever tasted.
188.   Terus jalan-jalan ke Boston Park yang masih penuh ama salju. Malem-malem dingin banget ternyata. Sambil makan es krim lagi, makin dingin!
189.   Berdiri di atas danau yang lagi membeku dan foto foto. Hahaha. Sumpah ya, di Boston itu lampu-lampu kotanya selalu bagus banget.
190.   Bakal bahagia banget kalo ada taman-taman kayak gini di Indonesia, tempat dimana kita cuma jalan, duduk, dan liat semuanya. Kalo beneran ada, setiap minggu pasti kesana deh!
191.    Dingin sekali...............................................!
192.   Udah gak tahan lagi, harus cari starbucks!
193.    Sayangnya di Boston, toko-toko udah tutup sekitar jam 10-an. Jadi kalo malem-malem keluar itu cuma bisa liat-liat sama foto-foto.
194.   Akhirnya nemu Starbucks! Yey! Another hot chocolate grande!
195.   Duduk diapit sama pasangan. Terus kita duduk di tengah2 gitu, really awkwarrdddd.
196.   Waktu starbucksnya dibawa ke luar, gelas yang tadinya anget langsung jadi dingin. Boston’s trick.
197.   Nah, malem ini rencananya sih ngerapiin koper, berhubung kamarnya udah porak poranda kayak gudang senjata di jaman Perang Dunia.
198.   Terus tidur-tiduran, terus ketiduran beneran, sambil pake soflens! Huaaaaa L
199.   Besoknya ikut sidang cuma sebentar doang, soalnya isinya Cuma voting sama ammendment draft resolution. Plus matanya sakit banget gara2 tidur pake softlense.
200.  Beres-beres koper lagi, siap-siap dibawa ke Statler Room. Jadi kopernya dititipin, terus bisa keliling-keliling Boston sampe sore.
201.   Akhirnya bisa pergi ke New England Aquarium, sendirian. Hahaha. Pertamanya agak bingung sih, soalnya pertama kali naik train sendirian.
202.  Oh ya, have I mentioned tentang train nya Boston yang old school banget? Bentuknya lucu, kayak trem. Kecil, pendek, tapi lucu.
203.  Perjalanan ke New England lumayan lama, soalnya banyak ganti-ganti trem. Tapi orang Boston ramah-ramah jadi selalu dibantu gitu.
204.  Seneng banget pas di New England, jalan-jalan sendiri itu selalu ada perasaan seneng tersendirinya.
205.  Akuariumnya ternyata deket sama kayak pelabuhan gitu, pantesan udaranya super dingin dan banyak angin.
206.  Ngantri lama buat masuk. Eh tapi mereka baik banget, setiap pengunjungnya dikasi hot chocolate sama biskuit, terus biskuitnya bentuk ikan lagi. Cute!
207.  Kesalahan sih ke akuarium pas hari Minggu, jadinya rame banget.
208.  Waktu masuk, tangannya dicap pake cap bentuk penguin. Hihihi.
209.  Ngerasain gimana rasanya megang ikan pari. Ternyata kulit mereka halus bangeeet, kaya kain sutra gitu. Lembut, empuk, meskipun agak takut juga sih megangnya, takut disengat soalnya.
210.   Ngeliat macem-macem ubur-ubur, mulai dari yang bentuknya kayak payung sampe yang kulitnya transparan warna biru.
211.    I think there’s some Mer blood in me.
212.   Terhipnotis banget sih ngeliat gimana ubur2 gerak2.
213.    Ngeliat ikan nemo sama ikan dori.
214.   Bisa megang bintang laut yang keras, agak aneh gitu sih rasanya.
215.   Ada ikan yang gede banget! Ikannya jelek, warna item, mulutnya cemberut, gendut, matanya belok, buset dah kayak ikan purba.
216.   Ada school of fish, ikan2 yang biasanya kalo berenang selalu berombongan, tapi ini rombongannya banyak banget, terus kulitnya mengkilap2 gitu kan, jadi pusing ngeliatnya.
217.   Oh iya, ngeliat kuda laut yang lagi kawin! Gak setiap hari kan ngeliat yang begituan.
218.   Banyak penyu, ikan pari, sama ikan hiu yang dipelihara di akuarium terbuka yang gede banget.
219.   Liat penguin-penguin kecil lagi santai-santai di kandangnya. Langsung inget film 50 first date dong jadinya.
220.  DINGIN BANGET!!
221.   Saljunya masih tebel-tebelnya nih, untung pake sepatu boot kulit, jadi gak sampe basah, tapi dinginnya lebih dingin daripada di Boston deh kayaknya.
222.  Ngeliat anjing laut lagi muter-muter di kolam. Tapi anjing lautnya kecil doang, gak gede2 kayak di film gitu. Kolamnya juga kayak kolam renang. Tapi ya kali mau ikut renang disitu.
223.  Pelabuhan di sana bagusss sekaliiiiii!
224.  Laut, langit, dan angin. Hmmm, all my favorite things!
225.  Berhubung jalan2 sendirian, terpaksa minta orang buat fotoin deh ya di dermaganya. Hahaha, habisnya gak ada lagi dermaga kayak gitu di Indonesia, yang masih pake kayu-kayu, tiang gelodok, ada kapal-kapal ferry kecil, ada mercusuar.
226.  Habis ke akuarium terus jalan-jalan di sekitar sana.
227.  Sangking gak tahannya sama dinginnya, akhirnya masuk ke seven eleven. Nyobain burritto yang terkenal, rasa beef and bean. Aduh enak banget rasanya, apalagi habis di-microwave, anget2 dimakannya sambil jalaann. Beli power crunch juga, rasa vanilla. Nyum!
228.  Tangannya gak berhenti gemeteran, padahal uda pake sarung tangan. Sampe ngomong2 sama tukang pembersih saljunya, its so cold today!
229.  Nyoba buat masuk ke gang-gang di sekitar sana, pengen makan sup sih, tapi males buat mampir.
230.  Bahagia banget ngeliat dunkin’ donnuts sama starbucks, tapi tutup! Gila, baru sekali ini ngeliat starbucks siang-siang udah tutup, atau belum buka mungkin ya.
231.   Jalannya sepi banget, mungkin gara-gara dingin orang2 males keluar.
232.  Meninggalkan jejak di hamparan salju yang luas dan masih rata. Yey! Falen was here!
233.  Banyak toko-toko yang jual bir murah, harga bir jauh lebih murah dari harga air, pantes aja kalo orangnya lebih suka minum bir.
234.  Laaaaahhh...tiba-tiba ngeliat Quincy Market, bingung lah jadinya. Udah jalan berapa lama, gak tau arah, tiba-tiba bisa sampe disini.
235.  Getting lost is not a waste of time. Trust me on this.
236.  Gara-gara udah sore, akhirnya tanya orang dimana subway paling deket. Eeh, dia malah nunjukin toko subway, bukan stasiunnya. Epik lah.
237.  Akhirnya nemuuuuuuu stasiunnya setelah jalan jauh, muter-muter, tanya orang, kaki capek.
238.  Jalan balik ke hotel sambil makan Doritos yang sweet spicy!
239.  Nungguin orang-orang balik dari tempat tujuan masing-masing.
240.  Terus ketiduran di depan Statler Room.
241.   Eh, pas bangun tiba-tiba udah disuruh naik taksi buat pergi ke South Station, naik bus ke Washington DC.
242.  Sebenernya belum tega sih ninggalin boston, masih banyak yang belum diliaaaat, masih betah, masih pengen jalan-jalan, masih pengen liat museum2nya.
243.  Waktu mau masuk bus di South Station, dimarah-marahin dan dibentak-bentak sama petugas ceweknya, gara-gara katanya koper kita oversize dan overweight semua.
244.  Kita udah teriak-teriak berdebat sama dia tapi dia nya tetep ngotot kalo gak boleh, kita mau bayar denda juga tetep gak bisa, dia nya Cuma ngasi nomer customer service megabusnya.
245.  AAAAANNNNDD, she LEFT us. Just like that. The bus gone.
246.  Wah, langsung pada emosi semua sih. Ada delegasi dari ITB juga waktu itu. Kita semua gak terima lah tiba-tiba ditinggalin gitu aja, ga ada tanggungjawab, nomer customer servicenya juga gak aktif, terus stand megabusnya udah tutup jam segitu.
247.  Setelah agak reda dikit, kita akhirnya mikir mau gimana malem itu, yang jelas akhirnya malem itu bakal nginep di terminal.
248.  Terwujudlah apa yang selama ini diomongin dan diguyon2in, dulu selalu guyon kalo aku pengen tinggal di terminal, kayak di film “The Terminal” itu. Ironis sih, tapi when you cant change the situation, why dont you change the way you see the problem, right? Nyantai aja sih, dinikmatin. :P
249.  Pergi ke South Station buat ngeliat ada kereta apa gak yang berangkat ke Washington besoknya. Waktu buka pintu, huaaaaaaa FUCKING COLD!!! Boston keras!
250.  Lari terbirit-birit ke South Station sambil maki maki.
251.   Fyuh! Untung ketemu sama self ticket service nya AMTRAK. Gembiraaa deh.
252.  Makan McD, angus beef burger, sama fish ballnya, terus minum hot milk teanya juga. Itu lifesaver dan moodbooster banget. You cant think straight when you’re hungry, can you?
253.  Mesin AMTRAKnya rusak. Padahal baru beli 4 tiket doang, masih butuh 8 lagi.
254.  Cepet-cepet telpon hotlinenya yang 24 jam, dijawab sama mesin otomatis, so frustrating.
255.  Sempet kembali ke terminal lagi, buat ngambil jaket dan coat dan makanan. Jadi malem itu ceritanya ada yang nginep di terminal, ada yang nginep di stasiun kereta.
256.  Lomba lariiiiii waktu keluar dari stasiun ke terminal! Lari dengan arti harafiah, gak peduli diliatin orang-orang kayak gimana, tapi itu udah dingin banget rasanya, kalo jalan-jalan santai doang sih bisa meriang semua sekujur tubuh.
257.  Waktu mau masuk ke South Station, ehh pintunya udah dikunci semuaaaa!
258.  Terus tiba-tiba dihampirin cowok gitu, dia minta uang katanya belum makan. Padahal lagi sama sekali gak bawa uang. Akhirnya dengan sopan nolak, dia nya gak macem2 sih, tapi sapa yang tahuuu?
259.  Padahal orangnya itu masih muda lho, dia sama temennya. Mereka kayak pake jaket varsity or something gitu.
260.  Hampir putus asa gara2 kekuncian di luar, terus orang yang minta2 uang itu juga belum pergi2 lagi, masih ngeliatin kita.
261.   Untung banget ketemu sama security guardnya yang baru aja keluar, kita langsung memohon2 pake tampang yang semelas2nya supaya dibolehin masuk.
262.  Waktu udah di dalem, baru nyadar kalo banyak tunawisma2 yang tiap malem itu tidur di station. Ada yang udah lusuh, ada yang udah tua banget, tapi ada juga yang masih sehat bugar, pakaiannya juga biasa aja.
263.  Well, it makes me realize that every city has it’s dark side kan?(: even though Boston, yang selama ini selalu ramah dan friendly.
264.  Selama di station gak bisa tdur, akhirnya ngomong berjam-jam tentang apa aja. Sambil makan kue vanilla yang enak banget, kayak jatuh dari surga (mungkin karena laper banget makanya rasanya jadi enak), sama makan ring crisp.
265.  Ini mungkin kedua kalinya gak tidur selama 24 jam.
266.  Karena udah gak ada kerjaan, jadinya foto-foto di stasiun, kapan lagi coba bisa nginep semaleman di stasiun?
267.  Gak ngantuk sama sekali sih, mulai nyadar kalo ini sama sekali bukan bad experience. Justru pengalaman kaya gini lah yang pasti bakal selalu remarkable, setiap kali ngomong Boston pasti langsung inget gimana malem itu jadi hobo, sama tunawisma2 yang lain.
268.  Menunggu pagi tibaaaa....
269.  Pagi2nya langsung ambil koper di terminal dan siap2 naik kereta.
270.   Beli sarapan dulu, sarapannya muffin, fruit glass nya Au Bon Pain, terus chicken burritto nya McD, dan lagi-lagi pesen hot tea nya. Hahaha.
271.   Masuk kereta, keretanya gak bagus2 amet sih, sama aja kayak punya Indonesia. Tapi ada wifinya. Habis gitu waktu ketemu sama kursi, barulah nyadar seberapa capek dan ngantuknya dari kemarin.
272.  Bobo dengan nyenyak senyenyak-nyenyaknya.
273.  She wasn’t where she had been. She wasn’t where she was going. But she’s on her way.
274.  Menikmati banget perjalanan naik kereta. I mean, dalam perjalanan 2 minggu di Amerika ini, kita udah ngerasain yang namanya naik pesawat, naik train, naik taksi, jalan kaki, naik megabus, dan sekarang, naik kereta!
275.  Plus! Pemandangan waktu naik kereta itu indah banget.
276.  Welcome to Washington DC! DC ternyata gak sedingin boston, what a relief! Dibandingin sama tadi malem yang dingin banget, ini bener2 kayak surga.
277.  Makan di Sbarro! Akhirnya kesampean juga makan pasta Italia. Pesen ziva sama chicken mushroom. Wah, makannya lahap bangeeet, perut tak berujung! I have to say I love pasta, any kind of it.
278.  Habis gitu langsung ke hotel. DC is truly beautiful. In the middle of Boston dan NY lah. Gak glamor2 banget, tapi gak kecil2 banget. Dan, sampailah di Hotel Hilton!
279.  Pemandangan dari kaca jendela hotel aja udah indah banget, gak sabar pengen jalan-jalan dan keliling-keliling.
280.  Lalala, yeyeye, akhirnya keluar dari hotel buat cari makan.
281.   Ini namanya girls night out! Hahaha, kita cewek2 makan di restoran semi-fine-dining gitu, makanan Italia lagi. Namanya La Tomate.
282.  Waduh, gembira banget waktu ngeliat menunya, akhirnya bisa ngerasain risotto yang asli! Dan spaggheti bolognaise, salmon, sama tiramisu!
283.  Percaya gak sepotong kecil tiramisu bisa bikin kamu terbang?
284.  Nyobain wine yang bukan dituang dengan anggun, tapi diambil pake centong di panci, berasa bajigur aja deh, wine-nya manis banget tapi.
285.  Foto sama mini cooper biru yang parkir di pinggir jalan, aduh unyunyaaaa!
286.  Di sepanjang jalan banyak banget toko-toko. Terus ada toko home made ice cream gitu, pengen mampir tapi waktu itu udah kemaleman sih.
287.  Daaan, kembali ke rumah kedua, STARBUCKS! Hahaha, pokoknya di setiap kota itu selalu ngerasain starbucksnya. Minum teh kali ini, gak hot chocolate lagi. Orang-orang disini itu selalu rajin baca buku, di starbucks pun mereka baca buku, di train, di kereta, selalu ada buku.
288.  Balik ke hotel, dengan amat sangat berat hati, akhirnya minjem laptop buat bikin tugas. I know it sucks, but.... yaudahlah gimana2 juga harus selesai kan tugasnya. Sebenernya ngerjain tugas itu bikin inget sama kuliah juga sih, udah berapa hari gak kuliah, rasanya ga pingin balik ke rutinitas itu.
289.  Online laaamaaaaaa banget di lobby hotel. Yang tadinya males, sekarang malah males balik ke kamar.
290.  Di kamar....merasa bersalah soalnya orang2 udah pada tidur dan gak ada space buat diri sendiri.
291.   Akhirnya ambil bantal sebiji dan tidur di lantai. Beda ya kalo lantai hotel bintang 4 masih ada empuk-empuknya. Maksa sih!
292.  Besoknya siap2 ke KBRI. Yey!
293.  Aduh, ini entah kenapa harus ketemu sama orang jayus banget, stafnya KBRI juga. Ga nangkep sama guyonan2nya.
294.  Eh, terus tiba2 dia bilang “kalo kalian mau ngurus visa gampang kok, pesen aja visa Hut.” Woooghhh, sumpah itu aku langsung ketawa ngakaaaak! Dan baru sadar kalo lagi di KBRI, too late, semua udah ngeliatin. .____. Habis gimana dong ya, itu refleks banget, sama sekali gak dibuat-buat.
295.  Ketemu pak Dinopati Djalal! Ohmigod........berwibawa dan down to earth di saat yang sama. Memang gak terlalu banyak senyum sih, tapi beliau care banget sama Indonesia. Gak sombong, beliau malah nasihatin kita macem-macem. Pertama jangan sering gosip. Gossip doesnt bring any good to anyone. Jangan selalu berpandangan negatif, because when you always have negative thoughts, you would step nowhere. Kamu gak akan kemana-mana, gak akan maju, gak akan berkembang. Pandang segala sesuatu dari sisi positifnya.
296.  Habis ngobrol2 banyak sama Pak Dinopati Djalal, akhirnya dikasi snack. Tapi snacknya tahu isi, klepon, sama pastel. Aduh, seneng banget ketemu sama makanan khas Indonesia disini, bener2 ngerasa kangen udah lama gak makan makanan Indonesia. Tiap hari makannya sandwich sama burger terus.
297.  Habis itu keliling2 bentar di KBRI, foto2 sama Pak Dino, dan staf KBRI yang lain juga.
298.  Kehilangan blazer yang dipake buat kerja EO pertama kali. L
299.  Hore! Hari ini wakunya ke Smithsonian Museum, tempay syutingnya Night at the Museum yang kedua. Woho, Im so excited!
300.  Malesnya naik train di DC adalah ribet, dan tiap tujuan tarifnya beda2. Tapi lorong stasiun keretanya itu bagus banget arsitekturnya, kaya mega terowongan.
301.   Ke Museum of Natural History dulu pertama kali! Gila ya, museum disini kenapa bagus-bagus banget. Museumnya bikin kita gak bosen buat baca satu per satu, terus tempatnya dibikin cozy, gak berasa lagi di museum, malah rasanya kayak kembali ke jaman itu.
302.  Apalagi Ocean Hall-nya! Suka banget, semuanya serba biru,
303.  Ngeliat reptil dinosaurus, ikan paus, kerang, sampe burung-burung.
304.  Terus akhirnya liat iMax 3D tentang Flying Monster, tentang dinosaurus yang bisa terbang gitu intinya. Layar bioskopnya....the biggest I’ve ever seen!
305.  Di tengah-tengah nonton, terus ketiduran. Bego banget gak sih, bayar mahal-mahal cuman buat numpang tidur pake kacamata 3D yang super gede dan alay.
306.  Oh ya! Dengan sangat bodoh ngebunyiin alarm emergency di museum sampe sirenenya bunyi nguing nguinnngggggg.. padahal dikiranya kotak emergency itu isinya obat2 P3K gitu, eh ternyata buat yang jantungnya kumat! Salah siapa kalo kayak gini ya!
307.  Karena udah agak sore, akhirnya jalan-jalan di Museum Natural History nya harus diakhiri, soalnya mau ke Lincoln Memoriam, yang patung Abraham Lincoln warna putih lagi duduk di singgasananya.
308.  Jalan kaki jauh bangeeet, tapi ga kerasa jauh soalnya selama perjalanan ngobrol terus, dan pemandangannya juga bagus banget, dan banyak tupai! Hahaha tupainya dikasi biskuit langsung seneng, pas biskuitnya udah abis langsung kabur dia.
309.  Waktu sampe di Lincoln Memorial udah sore, tapi itu bikin langitnya keliatan bagus banget, apalagi waktu itu kan campuran mendung, jadi warna langitnya abu-abu, merah, oranye gitu. So wow!
310.   Ngelewatin Reflection Pool, gatau maksudnya apa sama namanya itu, tapi kayaknya sih soalnya Reflection Pool itu yang ngehubungin Lincoln Memorial sama blablabla (soalnya persis tegak lurus)
311.    Delapan puluh langkah kaki dari Reflection Pool ke bawah kaki The Honest Abraham Lincoln.
312.   Disana ada ukiran pidato-pidato yang pernah dibawain sama Abe Lincoln, diukir warna emas di dinding yang lebar banget.
313.   Ketemu sama keluarga dari Asia yang anaknya lucu banget, pertama sih kita mau fotoin mereka, terus gantian mereka yang fotoin kita, eh tau2nya makin banyak orang-orang yang dateng dan bilang “do you mind taking picture of me?” hahaha.
314.    Oh ya, waktu itu Lincoln Memorial masih banyak karangan bunga di sekitarnya, soalnya hari sebelumnya itu Presidential Day. What a coincidence.
315.   Turun 80 langkah lagi ke Reflection Pool.
316.   Ngeluarin uang receh buat dilempar ke Reflection Pool, sambil membisikkan wish masing-masing.
317.   Plung! And so our wishes will be heard by Abe Lincoln! No no no, there’s no such myth, itu Cuma karangan dan harapan kita aja.
318.   Balik pulang lewat jalan di tepi kolam, tapi keputusan yang salah! Soalnya disitu banyak tai bebek, kececeran di sepanjang jalan. Sampe ada yang bilang, “shit! Shit! It’s literally shit man!” LOL!
319.   Rencananya malem itu kita mau ke DC Cupcakes yang terkenal itu.
320.  Terus nyari-nyari kemana-mana, bingung mau naik train apa, orang-orang ditanyain juga kayak kurang ngerti gitu.
321.   Akhirnya naik train terus turun di suatu tempat (i dont know where was it), mikirnya sih mau naik bus, tapi gatau jalurnya juga.
322.  Sementara itu kaki mulai lecet dan perih banget. Salah juga sih tadi pagi ga bawa kaus kaki, dan kena salju kan basah, jadi makin perih.
323.  Akhirnya karena udah gatau jalan dan pada laper, mampir di restoran Italia lagi. Hohoho! Seriously, when we were in DC, we always ate at Italian restaurant. Tapi emang enak-enak sih, gak nyalahin juga!
324.  GROUP MAKANNNN lagi lagi menggila! Pesen pizza dua, terus ravioli sama pasta. Memang ga ada yang ga enak buat group makan.
325.  Waiter nya disana ramah banget, masih muda gitu orangnya. Kemana-mana selalu siulan.
326.  Habis gitu kita tanya tentang DC Cupcakes ke dia, dianya ternyata juga gatau, Cuma dia bilang itu jauh. Terus dengan baiknya dia bilang, “do you want me to google it for you?”
327.  Eh ternyata beneran jauh lah!
328.  Terus si waiter bilang di deket sana juga ada toko cupcakes, meskipun bukan DC cupcakes, tapi enak. Yaaa, soalnya kita udah terlanjur disitu, kan ga ada salahnya nyoba.
329.  Daaaan, it’s already closed! Damn!
330.  Karena udah males kemana-mana, akhirnya naik train dan balik ke hotel.
331.   Nyangkut di old bookstore yang ada disana. No kidding, tapi bookstore disana selalu homey banget tempatnya! Bukunya banyak banget, terus ada lagu-lagu klasik yang biasanya diputer, dan ada coffee cornernya juga.
332.  Itu kayak surga buat bibliomania! I would like to have one kind of it perhaps, someday. . .
333.  Awalnya rencananya Cuma mampir, eh tapi betah banget ternyata disana. Sambil ngesot-ngesot di lantai ngebacain bukunya. Dan banyak banget buku yang bagus, yang probably gak bakal dijual di Indonesia.
334.  Oh ya! Ada buku yang judulnya F for Failed! Itu kocak gokil bukunya, isinya tentang jawaban-jawaban paling goblok yang pernah ditulis di kertas ujian. Sampe ngakak pengen nangis bacanya.
335.  Susah banget kaki ini buat keluar dari tempat super homey itu, huhuhuww...:(
336.  Mampir supermarket buat beli cokelat dan air putih, dan beli kertas wrapping juga buat ngebungkus buku-buku yang udah dibeli (biar gak kusut dan sobek2). Books are my precious ones.
337.  Terus nyampe di hotel, dan langsung ngantuk. Kenape gitu yeee...kalo pas di luar itu gak kerasa ngantuk sama sekai, tapi begitu masuk kamar hotel langsung mata kriyep kriyep.
338.  Menguatkan diri sendiri, stay setrongg meeennnn!
339.  Inget kalo ada satu tugas lagi yang belum dikerjain, oh God why. . .  akhirnya dengan terkantuk-kantuk jalan lagi ke lobby, sambil bawa buku2 yang mau di-wrap.
340.  Tumben banget gak betah onlen, pengen cepetan tidur. Mungkin karena sangking ngantuknya, gak sadar kalo lg ngerjain tugas. Bener-bener gak inget sama apa yang uda ditulis.
341.   Balik ke kamar sesegera mungkin.
342.  Besoknya adalah hari terakhir di ibukota Negara Amerika Serikat!
343.  Pagi-pagi check out dan bawa koper ke stasiun bus nya lagi,  terus kopernya dititipin dan pergi ke Capital Hill, gedungnya House of Representatives.
344.  Ternyata jalan dari stasiun ke Capital Hill gak seberapa jauh, dan males banget kalo pake train, ribet ngisi kartu dan ngitung biaya perjalanannya.
345.  Sampe di sana langsung foto-foto, yippi!
346.  Sebenernya udaranya gak seberapa dingin sihh, tapi anginnya itu lo yang bikin merinding, kalo gak pake sarung tangan bentar aja langsung kerasa mati rasa tangannya.
347.  Diam-diam berpikir, bentar lagi tripnya udah selesai. No, the worst part of it wasn’t coming back to old rutinity, it was losing a dozen lovely-amazing-family I love so much in here! Kita dengan berbagai ciri khas dan sifat masing-masing. Ya i know sometime we fight, but nothing can really separate us.
348.  Dan hal yang terbaik adalah team ini gak pernah terpecah-pecah jadi grup yang eksklusif, semuanya blend in jadi satu dan kalo ada kekurangan 1 orang pun pasti rasanya ganjil. Aah~ siapa yang tau kalo ada keluarga yang bisa terbentuk disini? In the middle of nowhere, thousand miles from indigenous family. Family yang take care one of another, sayang semuanyaaaaa!! <3
349.  Nah, habis dari Capital Hill jalan lagi ke Smithsonian Museum, kali ini pengen liat Museum of American History-nya, pasti seru!
350.  Sempet foto di kolam di tengah jalan, yang banyak burung merpatinya. Pertamanya kan gaya tuh, fotonya kayak pengen nyebur kolam, ehh habis foto malah gak bisa kluar beneran. Epic.
351.   Anginnya gak nyantai banget memang!
352.  Ngeliat sejarahnya Amerika dari dulu banget....berapa abad ya? Hampir 3 abad, tapi museumnya bener-bener bagus dan gak bikin bosen.
353.  Lamaaaaa banget mendekam di sana , baru agak siangan pergi ke Smitsonian Castle. Castlenya bagus banget, kayak di dongeng-dongeng, bangunannya warna merah maroon gitu.
354.  Dan akhirnya balik ke stasiun, siap2 buat naik megabus ke New York, semoga megabusnya gak bermasalah lagi. We get bit trauma from previous trip.
355.  Makan di Sbarro lagi, chicken mushroom, garlic bread, sama ziva bolognaisenya titan! Tiada tanding deh pokoknya! Bakal kangen banget pasta itali yang enak kayak gini *ngiler
356.  Oh ya, I have another Ben and Jerry Ice Cream, ada 5 rasa yang dicampur di satu bucket. Mulai dari lemon, vanilla, mint, choco chip. Nomnom :9 padahal lagi pilek berat.
357.  Terus ngantri buat naik Megabus, eh di tengah2 ngantri ada cewek yang curang nerombol di antrian gitu.
358.  Langsung negur dengan muka paling gak enak dan paling pait, padahal kan muka aslinya manis. *hoek
359.  Masuk ke megabus dan beraksi kayak gerombolan preman, cepet2 nyelundupin koper ke bus. Huahahaha, supaya ga didenda lagi. Untung orangnya gak liat, tapi dia udah ngomel2 panjang lebar ttg barang bawaan kita yang emang ajubileee banyaknya.
360.  Duduk di megabus dengan tenang, kembali ke Big Apple.
361.   Gosip, gosip, gosip. Hahaha!
362.  Paling seneng kalo naik megabus itu bisa dengerin ipod sampe ketiduran.
363.  Gak lama kemudian sampe deh di New York! Yeeey!
364.  Nginep di Crown Plaza Hotel, di Times Square. Wow banget gak, itu bener-bener ke Times Square tinggal ngesot kalo gak loncat2 kayak pocong.
365.  Karena udah agak malem jadinya Cuma nyari starbucks buat angetin badan.
366.  Pesen hot cammomile lemon tea, dan itu mungkin teh paling enak yang pernah aku minum. I’m not really a big fan of tea, so when I say this tea tastes like heaven, you should probably believe me.
367.  Ditemani sama cinnamon roll seperti biasa. Heaven really fell in New York.
368.  Ngobrol di starbucks dan gak percaya kalo beberapa hari lagi harus pulang.
369.  Teriak-teriak gak mauuu pulaaangggggg.......pengen extendddd, tapi buat selamanya. Gimana boleh gak ya?
370.  Kenapa ya starbucks kok ga mau buka 24 hours? I mean, it is sooo cozy, betah berlama-lama disitu dan buat makhluk dunia malam kayak aku, butuh tempat 24 jam biar bisa sampe ngantuk ngiler-ngiler disitu.
371.   Tapi ini mending lah ya. Starbucks yang di bandung malah setiap satu jam harus minta password wifi, itu bikin ga nyaman banget buat berlama-lama.
372.  Dari starbucks lanjut ke lobby hotel. Eksploitasi wifi dan eksploitasi gosip.
373.  Oh ya! Terus kan ke kamar mandi, mau nyetor ceritanya, eh pas lagi enak2 di kamar mandi tiba2 diteriakin “is there anybody out here?”
“Yessss!”, terus dia tanya lagi “are you sleeping or something???”
374.  Buset dah! Mungkin si cleaning service nya takut di kamar mandi lagi nge-drugs ato gimana gitu ya.
375.  Agak-agak ga tenang dan cepet-cepet nyeleseiin, berharap waktu keluar gak ketemu sama si cleaning servicenya, otherwise its gonna be sooo awkward.
376.  Nasib! Ketemu sama cleaning service nya dan Cuma bisa senyum malu-malu sambil ngomong excuse meee...
377.  Dan dia cuma ngelirik doang. Mengapaaaaaaaaa..........
378.  Ngomong-ngomong di lobby hotel sampe jam 5 pagi! Kelelawar banget gak tuh .___. Padahal besoknya mau ke patung Liberty, dan itu gak boleh telat!!
379.  Tidur Cuma beberapa jam, terus bangun, kaki perih dan lecet-lecet semua gara-gara kering, udah sampe ada bercak2 merahnya. Hiiiii ngeri!
380.  Masih gak percaya itu celana kain item yang enak banget – yang harganya seperempat sangu bulanan – dan baru dipake 4 hari – ilang. L
381.   Mandi dengan separuh nyawa masih di awang-awang. Separuh nafasku terbang bersama dirimu, lohhh itu kan lagunya Inul Daratista. Peyang!
382.  Ahaaaay patung Liberty, yang selama ini cuman di-search di google doang, sekarang aku beneran search kamu dengan kapal ferry.
383.  Anginnya di deket sana kenceng banget! Soalnya deket laut! Tapi gak sedingin waktu di New England sih, perhaps winter was officially over.
384.  Too bad! Gara-gara ada Hurricane Sandy jadinya gak bs masuk ke pulau tempat patung Liberty-nya. Apalah yang mau dikata. Tukang bubur naik haji, ehh salah ding, nasi telah menjadi bubur.
385.  Di kapal duduk di sebelah orang yang mukanya kayak preman tapi hatinya mirip P-man. Ternyata dia penjaga cagar alam gitu loh, jadi sepanjang perjalanan diceritain macem-macem, mulai dari New York, New Jersey, terus jembatan-jembatan yang bagus banget, sampe rekomendasi makanan!! Haaaa, senengnya. Meeting new friends will give you new lessons. So meet as much as you could!
386.  Itu tournya kerasa cuman geli-geli doang sih, soalnya cuman muteri lautan terus udah sampe lagi ke dermaga awalnya. Itu kayak bayar 50.000 buat naik komedi putar, terus komedi putarnya jalan sekali, dan udah. .___.
387.  Tingkat kedinginan berbanding lurus dengan tingkat kelaparan, akhirnya nyari tempat makan terdekat dan nemu “Thank God It’s Friday!” ini tempatnya bener-bener resto khas Amerika banget sih, bahkan di dalem restonya ketemu sama Patung Liberty, keren gak tuh!
388.  Group makan ngumpuuul lagiiiiiii, yuhuuuuu.. makan salmon, chicken pasta, dan yang paling dewa itu Barley’s sauce pancake nya, ada topping ice cream vanilla, terus disajiin di atas frying pan gitu. Itu dewa banget rasanya, bikin melayang........
389.  Kaget sih liat harganya. Tapi kalo makanan udah sampe di perut, masa iya mau dikeluarin lagi biar gak bayar?
390.  Nyesek itu ketika keluar dan di sebelahnya ada paket lunch 7 dollar yang dapet sayur, makanan lengkap, sup, plus minum. Itu nyesek gak sih?
391.   Ke 9/11 memorial! Kedengerennya emang kayak memorial biasa, tapi kemanannya itu loh yang ketat bangett.
392.  Sempet merasa berdosa sih, ketawa-ketawa ngakak padahal ada orang yang lagi nangis di sebelah. So sorry...
393.  Waktu lagi ngecengin bule nih ceritanya, dengan innocent minta difotoin, caper-caper gitu lah, untung dianya mau, kalo ga mau kan mukanya terkupas tuh! Ehh pas mau difoto tiba2 serombongan dateng, jadi keliatan boongnya banget kan!! Graaawrr...
394.  Terharu banget liat rekamannya 9/11, huksss..
395.  Dari situ terus lanjut ke Chinatown. Eh pas di kereta ada kejadian epik banget! Jadi ada 4 orang yang ketinggalan di kereta pas kita muanya turun. Pintu keretanya tiba-tiba ketutup gitu aja, orang-orang yang mau masuk jga gak bisa! Itu gatau harus panik, atau harus ketawa NGAKAK! Obviously number two! Hahaahahahahahahaha.
396.  Di Chinatown....bahkan McD pun pake tulisan hanzi. Gak nyantai banget gak nyantai. Masuk ke Chinatown itu seketika berasa kayak masuk ke acara tivi (masih) dunia lain. Aka outer space!
397.  Makan lagi loh di Chinatown, pembalasan dendam sama TGIF yang mahal banget itu, whaahaha. Tapi kebalikannya, disini murah bangettttt, akhirnya bisa ngerasain mie goreng, kwetiauw, bakpaaau yang semuanya enaaaak!
398.  Di Chinatown juga beli oleh-oleh yang murah-murah, semuanya made In China sih, no wonder.
399.  Sorenya langsung siap-siap ke KBRI, karena ada acara ramah-tamah sama mahasiswa2 dari Indonesia yang lain. Jamuan makan malemnya itu lo yang bikin superb, soalnya masakan Indonesia semuaaaaa...pengen nangis! Nasi goreng, soto betawi, ayam goreng, terus ikan, kerupuk, dan sambel terasi yang enaaaak banget! Side dish nya ada boluuuu, mungkin udah ngambil 8 bolu deh dalam semalem.
400.  Di KBRI di bully abis2an for being the biggest fashion disaster. No denial sih. .___.
401.   Pulang dari KJRI dengan perut yang semakin gendut. Di tengah-tengah jalan masih teriak-teriak gak mau pulang, masih pengen ke Boston lagi, ke Washington DC lagi.. aaaaaa....
402.  Dan malam pun berlalu...
403.  Berangkat dengan baju formal banget,plus high heels! Dengan terpaksa, karena mau ke United Nations Headquarter.
404.  Perjalanan ke UNHQ ternyata harus pake bus kota, hahaha. Nambah lagi kan pengalamannya, mungkin yang belum dinaikin selama di Amrik cuman odong-odong kali ya.
405.  Itu bus kota gak masuk akal banget deh, kita gak boleh bayar pake uang kertas, terus ga ada orang yang ngitungin uang yang kita bayar, jadi kita Cuma kayak masukin receh ke celengan gitu.
406.  BAHKAN receh gambar Garuda Pancasila pun dimasukin! Paraaaaah!
407.  Nananana, welcome to UNHQ! Dimana bendera 192 negara berkibar dengan gagah, sama tinggi, berjajar satu sama lain.
408.  Seharusnya posisi negara-negara di dunia kayak gitu ya? Atau nggak?
409.  Cepet-cepet lari masuk ke dalem soalnya jadwal tournya udah mepet banget, dan kita dapet tour guide dari Brazil.
410.   Bisa masuk ke ruangan United nations General Assembly itu mimpi dari mana sihhhhh???? Gak!! Bermimpi tentang itu pun aku gak pernah. Not even once!
411.    Ada plakat Indonesia di paling belakang, woooo....bangga sesek gitu rasanya ya..
412.   Sayangnya ruangan rapatnya UNSC masih dipake. Too bad...
413.   Dijelasin segala hal tentang United nations. Selama ini selalu ngomong UN mungkin beratus-ratus kali di kuliah, tapi gedung ini, semuanya jadi nyata. Ada Declaration of Human Rights, Millenium Development Goals, foto para UN Secretary General, sampe helmnya UN Peacekeeper( blue helmet)
414.   Beli kartu pos UN dan ngepos-in buat diri sendiri yang nun jauh disana, di kos-kosan Bukit Jarian, dan memotivasi diri sendiri!
415.   Habis dari UNHQ, balik ke hotel bentar buat ganti high heels (sumpah menyiksa banget)
416.     nyari tokony DC Cupcakes! Penasaran banget sih sama rasanya, gak bakal bisa pulang Indonesia kalo belum nyobain.
417.   Ketemu! Langsung pesen hot milk sama setengah lusin cupcakes yang rasanya beda-beda, mulai dari Vanilla Birthday (my favorite!), Red Velvet, Hazelnut Lava, Strawberry Lava, hmmmm :p
418.   Makan dengan hikmat banget satu per satu, moment of silence. . . . . . . . whipped creamnya gak kalah enak sama punya cheesecake factory! Pantes sih terkenal banget. Disuruh beli sekardus juga mau kalo ada duitnya.
419.   Abis dari situ, terus pergi ke fifth avenue lagi. Hahaha, hari-hari terakhir udah bokek banget sih ya, semua pengeluaran harus dihitung dengan teliti.
420.  Mampir lagi ke St. Patrick’s Cathedral dan ke Rockerfeller Building.
421.   Beneran ya, kalo ada uang sih pasti mau deh ice skating di sana, karena tempatnya bagus banget! Dan ada bendera-bendera negara juga, sempet ketuker sih antara bendera Monako sama Indonesia.
422.  Sekali lagi, kalo ada uang sih mau banget naik sampe ke rooftopnya Rockerfeller Building. Tapi karena gak ada, yaudah foto-foto ajah lah ya. Selama foto-foto masih gratis. Huahahaha.
423.  Liat orang yang baru keluar restoran cipokan, jalan 2 langkah cipokan, jalan 2 langkah lagi cipokan, *lirik sinis* wahahahaha!
424.  Selama di fifth Avenue foto-foto yang banyak, biar jadi New Yorker sejati dongski!
425.  Oh ya, biar makin mantap, akhirnya ke New York Public Library, dan percayalah saudara-saudara, IT IS HEAVEN.
426.  Bukunya mungkin ada puluhan ribu dan kita bisa baca itu di meja-meja kayu yang berjejer rapi, terus ada wifi juga. Siapa yang gak mau ngerjain tugas disana?
427.  It even has Aristotle, Karl Max and Hobbes books! Though it’s not the original copy but, do you know that it barely possible to find it in Indonesia? *glundung glundung*
428.  Tapi cara ngusirnya sih yang kurang beradab. Masa tiba-tiba lampunya dimatiin semua, soalnya mereka udah mau tutup. Efektif sih tapi.
429.  Terus mampir lagi ke Barnes and Nobble kesayangan! Haduh seneng banget deh, kalo buat belanja buku itu uangnya selalu adaaaaa ajaaaaa... akhirnya beli buku yang lagi obral, tapi bukunya bagus looo! Bukan buku yang lembarannya uda kuning berjamur dan gak lakuu.
430.  Kalo udah di starbucks itu godaan buat beli selalu menyesakkan dada deh. Calm down honey, calm down.
431.   Oh iya! Beli pembatas buku yang ada pitanya warna biru. Never, never, never quit – Winston Churchil. I like it so much! Its the most prestigious souvenir I’ve bought for my self.
432.  Malemnya jalan-jalan di Times Square, last night in America, in New York, and we won’t waste it for a second. Beli Pie Face, jadi jualan pai yang adaa emoticon-emoticonnya,lucu banget sampe gak tega dimakan.
433.  Terus cerita-cerita juga sambil jalan-jalan, pokoknya we own the night deh.
434.  Besoknya bangun pagi-pagi soalnya mau ikut misa di St. Patricks Cathedral. Jalan ke fifth avenue, dan itu ujan! Untung ujannya rintik-rintik doang, gak kayak di Indonesia yang lebat banget ujannya.
435.  Misanya cepet banget sih, agak gak nangkep sama inti misanya. Mungkin karena misa harian makanya cepet, dan misanya pun di gua Maria, bukan di aula besarnya. Still, what an experience!
436.  Breakfast di Deli, yang makannya diitung per ons! Hahahaa, ngambil daging dan mashed potato yang banyak, biar kenyang. Sekalian nunggu Barnes and Noble buka juga sih.
437.  It’s already afternoon. Masih gak percaya kalo hari ini harus balik ke Indonesia :’( :’( :’( please dont take me home, or at least if You do, please give me another chance to be in America, whatever is that for.
438.  Hari terakhir sebenernya gak dipake buat kemana-mana sih, Cuma beli cokelat sama cookies buat di perjalanan ajaa.
439.  Menulis di blog dari Lobby Crowne Plaza...dan ketiduraaan..
440.  Bangun-bangun udah siap berangkat ke bandara semuaaa. Humppph, Cuma bisa pasrah aja, the trip may end there.
441.   Highlight of the day : naik Limosin menuju ke bandara JFK (it was Saturday night by the way). Malam minggu paling glamooooorrrrrr!!
442.  Di Limo lagunya Maroon5 yang daylight diputer. Ohooo, pas banget. (and when the daylight we’ll be on our own, but tonight I’m gonna hold you so close........) setiap detik pengen diinget sebaik-baiknya. Glamornya New York, ramahnya Boston, anggunnya Washington DC.
443.  Masih banyak banget hal yang belum dilakuin. Belum ke Central Park, ice skating di Rockerfeller Building, liat Patung Liberty. America owe me those things. I will – and promise – that I’ll be there again. *cross my heart*
444.  Naik lagi di pesawat Kuwait Airways, felt like it was only yesterday when we departured from homeland.
445.  Sempet hampir ketinggalan pesawat sih, gara-gara keasyikan di limo mungkin ya. Ngareppp...
446.  Sempet berharap ketinggalan pesawat juga, terus inget kalo udah gak ada satu dollar pun yang tersisa, langsung gak jadi berdoa.
447.  Satu pesawat sama anak2 Undip.
448.  Begitu nyampe pesawat langsung hening dan sibuk sama urusan masing-masing.
449.  Tiduuuurrrrrrrrr.......
450.  Seperti biasa bangun-bangun langsung dikasi berbagai macam makanan.
451.   Sangking ngantuknya kadang sambil megang sendok yoghurt terus tidur lagi. Ehh pas bangun-bangun makanannya uda diangkat. Nasibb.
452.  Kayaknya perjalanan pulangnya kerasa jauh lebih cepet daripada pas berangkat deh. Atao itu gara-gara emang perasaan doang yang gak pengen cepet-cepet nyampe ya. Huaaa...
453.  Transit lagi di London. Berharapnya transitnya malem sih, supaya bisa lihat Heathrow kalo malem kayak gimana. Tapi ternyata siang nyampenya, tapi banyak waktu sebelum masuk ke pesawat lagi, jadi bisa keliling-keliling dan jalan-jalan dulu.
454.  Oh ya! Nemuin novel yang udah aku cari-cari kemana-mana dan gak pernah ketemu. Setiap kali ke Gramedia selalu ke search engine nya tapi ga pernah ada. Ternyata ada disitu, dan diobral. .___.
455.  Merhatiin orang-orang ngomong dengan British Accent itu seksoy banget sih.
456.  Inget sama cara ngomongnya Gordon Ramsay, yang setiap kali ngomong satu kalimat selalu dikasi “yes” di belakangnya. He is Irish anyway.
457.  Lagi baca novel yang baru beli di Barnes and Nobble. Judulnya Night Road by Kristin Hannah. Seriously, my eyes literally can’t take off from her book. Ceritanya dalem banget, dan cara dia nyeritain itu bikin orang-orang serasa hanyut di dunianya dia.
458.  Jadilah itu buku dibawa-bawa terus, takut kusut sih soalnya ya, belum disampul lagi.
459.  Selama di pesawat baca itu terus, gak kerasa lagi ngantuk sama capeknya.
460.  I’ve been improved largely in reading english text. Pertama kali aku baca buku full english itu butuh waktu sekitar dua minggu, masih inget banget bukunya Tuesdays with Morrie, cuma 191 lembar doang. This one consists of 385 pages, and I finish it in 20 hours on plane.
461.   Mulai ngerti bahwa kalo baca full english text doesn’t necessarily mean you have to understand the meaning word-by-word, as long as you still understand the story and get the point, then go on. Dont waste time too much type it in your dictionary except you are really willing to know the definition.
462.  Makanan berlimpah ruah banget, kayaknya perut udah semakin menggendut aja ini ya. Dan ga bisa lagi beralasan coat nya yang bikin gendut jugaaa. Hoahahaha.
463.  Thinking about, “what’s waiting for me in Indonesia?”
464.  Udah ga tau lagi itu tugas-tugas, kuis yang ketinggalan, ijin ke dosen, program-program yang ditinggal, kamar kos, kisi-kisi UTS. Blind steps.
465.  Di pesawat udah pada heboh aja ngrencanain next trip kemana-mana. Mulai dari ke Lembang sampe ke Bali. Hahahaha. Really really can’t wait for it.
466.  Gak semua orang punya pengalaman yang bisa dijadiin pelajaran. Dan gak semua orang yang udah mengalami mau nganggep itu pelajaran buat dia. I guess all we have to do is learn from our – and other’s – experience, right?
467.  Some people are born great. Some people are born rich. Some people have to struggle, fight, give all they have in selves, to be great and/or rich.
468.  Transit lagi di Kuwait, kali ini lumayan lama dan waktu itu bandaranya penuh sesak dan banyak orang Indonesia juga, mostly yang kerja disana.
469.  Ngerasain sari nanas yang manis banget (sari lo yaaa, bukan jus), sama roti pitanya yang tawar dan ada kismis nya juga. Khas banget Timur Tengahnya.
470.  Ini agak gak penting sih, tapi bertemu kembali sama WC yang ada semprotan airnya. That’s a relief.
471.   Sempet bete sih nungguin gerbangnya dibuka, akhirnya duduk dan ngebaca buku di depan gerbang sambil ngesot. Ehh terus tiba-tiba petugasnya dateng dan teriak teriak pake bahasa Arab. Gilaa yah, kalo mau negur biasa aja dong gak usa teriak-teriak kaya nyuruh anjing gitu.
472.  Itu bener-bener the most cacat moment pokoknya. Dimana kita ngantri sama orang-orang Indonesia, yang bahkan di negeri orang pun masih gak bisa ngebudayain antre, yang ada malah saling terobos gitu aja. Jengkel banget sih dalem hati. Please people, you want to gain some respect? Please give some to the others. Jangan mau menang sendiri lah, toh akhirnya semuanya bakal masuk pesawat juga kan.
473.  Udah bete nunggu lama, si petugasnya masih aja ngebentak-bentak seenak udel. Mungkin dia tahu kalo kita dari Indonesia, terus nganggep kita TKI or something yang pantes buat digituin. Padahal gak! We all here, despite who we are, have paid for the same amount of money. Who the hell she think she was??!
474.  Pusing sih ngeliat kenyataan kayak gitu. Belum lagi ketika petugasnya nyuruh bikin ‘one-line’, banyak orang yang akhirnya nyelusup-nyelusup dan motong giliran orang lain. I dont wanna be ashamed because of my indigenous country but....the reality told me to be.
475.  I have to admit, I am kind of person who sticks with the rules as long as the rules bring good thing to many. Dan kalo ngeliat orang-orang yang seperti itulah rasanya pengen banget negur. Aku tahu itu udah biasa banget kejadian di Indonesia, orang buang sampah sembarangan, gak ontime, nerobos jalan orang, huft, but please, how on earth will Indonesia become one of the most-respected country if their people can’t even respect it. Sesusah apa sih nunggu giliran sendiri-sendiri? Dan instead of buang sampah di got, kenapa gak masukin kantong bentar dan nyari tong sampah? People have to change.
476.  Akhirnya masuk pesawat. FINALLY.
477.  Di pesawat mulai ngantuk lagi gara-gara kebanyakan baca.
478.  Tidur bentar terus bangun lagi baca buku. Teteuuppp...pengennya dihabisin di pesawat soalnya begitu sampe di Bandung pasti hectic dan ga bakal sempet baca buku lagi. *lap keringet*
479.  Eight hours flew too fast. Udah kembali ke benua Asia lagi, transit di Kuala Lumpur bentar.
480.  Rame banget pada galau gara-gara udah mau pulang semua. Siap gak siap, harus! Hiks sedih sih tapi.
481.   Kapan lagi coba, 13 orang yang gila-gila kayak gini, kumpul, dan pergi nun jauh ke Amerika Serikat, selama 2 minggu lebih?
482.  When the plane landed on Jakarta, thats where my heart – and my dream – landed back to.
483.  Disambut sama udara Jakarta yang super panas dan gerahhhhh. Kangen matahari terik sih, tapi gak sampe seterik ini juga, seketika baju langsung basah kena keringet.
484.  Pas ngambil bagasi masih sempet foto yang terakhir kali dulu, terus ada yang pulang duluannnn. Huaah, mulai sedih deh.
485.  Nunggu travel buat ke Bandung, sempet beli fruit tea dari vending machine. Cuma 5000 -> kebanyakan pake dollar sih ya makanya dikira murah, padahal biasa 4000an.
486.  Segera ngabarin orang-orang terdekat. Hmmm...
487.  Nemuin agen travel yang jauhhh banget dr bandara utamanya. Dan berangkatnya masih lama banget, padahal udah mau sore.
488.  Dan besoknya kuliah jam 7. Fufufuffufu....
489.  akhirnya setelah lama banget nunggu, bisa masuk ke travel dan duduk tenang untuk 3 jam ke depan. Heading back to Bandung.
490.  Selama perjalanan Cuma bisa dengerin lagu gara-gara langitnya udah gelap dan ga bisa baca buku.
491.   Pas udah mulai mengenal daerah bandung, hmmm..perasaannya itu lo yang ga bisa dideskripsiin. Gatau harus seneng, sedih, kecewa, atau excited, atau rindu, atau gimana.
492.  Sampai di kos dan naikin koper seberat 20kilo ke lantai 2.
493.  Pas ngebuka pintu kos, rasanya kangen banget sih sama kamar kos. Hahaha. Masih bersih (ciyeee), ya masih berantakan seperti biasanya lah. Kangen banget sama kasur dan bedcover biru kesayangan. Sama boneka, sama laptop, waaaa....
494.  Menghela napas yang sangat panjang waktu ngeliat koper yang masih kekunci. Ini gimana cara unpack nya coba.
495.  Menghela napas yang lebih panjang lagi waktu inget besok harus masuk jam 7 pagi buat kuliah super boring.
496.  Waktu berbaring di atas ranjang dan selimutan, sambil nyetel Baby TV, Cuma bisa bilang sama Tuhan, “God, thankyou so much. I will never, never, never forget this.”
497.  Pengen nangis gak sih rasanya.
498.  You’ll bring me back there someday, wont You, God? :’)
499.  I’d do anything it takes, to learn more, to work harder, to go longer, paying the extra efforts. And i will always make my best for anything.
500.  And the trip was officially over...as I fell asleep that night. (25.02.12)