Jika kamu diberi kesempatan kedua, kesempatan untuk memulai
kembali. Apa yang kamu lakukan? Jika waktu bisa diputar sesuai dengan kehendak
hatimu, kemanakah kamu akan menuju? Seberapa panjang
kamu berharap kembali ke masa lalu? Dimanakah kamu akan berada?
Jika kamu bisa
menarik kata-kata yang pernah kamu ucapkan, termasuk makian dan janji-janji. Jika
kamu bisa memberikan apapun yang belum kamu berikan, dan mengucapkan apapun
yang belum kamu ucapkan. Jika kamu bisa menemui orang-orang yang telah pergi,
dan berpisah dengan orang-orang yang menyengsarakan hidupmu.
Apa yang kamu
lakukan ketika kesempatan itu datang?
Aku selalu
menunggu-nunggu, dan sering kali dalam hati berdoa, semoga Tuhan berbaik hati
memberiku kesempatan kedua. Kesempatan untuk mengulang. Kesempatan untuk
mencoba kembali.
Tapi benarkah
kemudian hidupku menjadi lebih baik? Kalau aku melakukan ini dan bukan itu,
bisakah aku memperbaiki kesalahanku?
Kalau aku
mengucapkan ini dan bukan itu, bisakah aku lebih membahagiakan orang-orang di
sekitarku?
Benar katanya,
hidup itu cuma sekali. Hidup itu buku yang ditulis dengan pena dan tak bisa
dihapus. Hidup itu rute perjalanan one-way,
there is no return ticket.
Benar katanya, hidup itu pendek. Demikian pendek hingga banyak
orang menyia-nyiakannya. Demikian pendek hingga kadang tak terasa, dalam
sekejap mata, setepuk tangan, sekelebat langkah, bisa berakhir.
Tapi dalam tiap lembar buku, ternyata tersimpan banyak
kesempatan. Banyak cara untuk menghapus dan memperbaiki. Dan ada
kesempatan-bukan untuk mengulangi perbuatan- melainkan untuk belajar dari
kesalahan. Ada kesempatan-bukan untuk mengulang waktu- tapi untuk
mempergunakannya sebaik mungkin. Ada pelajaran baru yang bisa diambil setiap
hari. Manusia kadang terlalu terlena, terlambat menyadari betapa baiknya hidup.
Hidup selalu memberi kesempatan kedua. Its called “TOMORROW”. :)