Tuesday, October 15, 2013

Hari Hujan


Aku pernah mendengar seseorang berkata, “Hujan selalu membawa cerita.” Dan bukankah benar, sayang? Kita selalu terkesima dan membawa sisi lain terhadapnya. Sisi yang kadang lupa kita tunjukkan. Hai, apakah kamu baik-baik saja? Masihkah kamu tertawa skeptis terhadap kata-kata konyol yang kamu baca di surat kabar?

Hai, aku mau bercerita. Sedikit dongeng agar kamu memahami sepenuhnya. Aku, untuk pertama kalinya, merenung dan mencari jawaban, untuk beberapa hal yang mungkin hanya bisa dijawab waktu. Seperti, apakah aku benar-benar bisa pergi ke tempat yang aku mau. Menjadi apa yang aku cita-citakan. Menyentuh apa yang selama ini sekadar bertengger tenang dalam alam utopis dan warna-warninya. Sayang, apa aku bisa? Kamu selalu menyentuh ubun-ubunku dengan tawa kecil. Bilang bahwa aku harus belajar dengan rajin dan aktif dalam berbagai kegiatan. Aku sangat ingat, seolah momen itu membeku dan terpajang dalam benakku. Sayang, apa aku sudah melakukan apa yang kamu katakan? Apa ketika kamu bertemu lagi denganku, disini, di umur ini, di tempat ini, kamu akan tertawa kecil dan merasa bangga? Atau kamu sekali lagi akan tertawa skeptis dan memintaku berusaha lebih keras?

Hari ini hujan. Dan entah kenapa aku merasa lega. Seolah-olah beban berat di pundakku ikut terhanyut dalam butir-butir airnya. Dan karena hujan pula, aku rindu.

Jika aku punya hak, untuk membuat langit berhenti menangis
Membisikkan perintah atau komando
Demi membuat wajahmu tetap cerah seperti biasa
Demi membuat sekujur badanmu kering dan tak menggigil
Jika aku punya hak untuk menerbitkan matahari
Aku akan mengutus sinarnya untuk menghangatkanmu terlebih dahulu
Demi membuat rambutmu berkilau coklat keemasan
Dan membuat matamu yang sendu terjaga dari rayuan embun pagi
Jika pula aku punya hak, untuk melarang badai dan petir
Agar mereka pergi menjauh, menjauh dari yang kusayang
Dari kamu yang selalu menutup daun telingamu
Dan bersembunyi serapat mungkin di balik tirai
Sesaat merasa bahwa dunia dapat berakhir kapan saja

Demi kamu, aku akan menentang hukum alam
Demi tetap melihat wajahmu ceria
Demi tetap menjagamu bahagia
Demi kesayanganku, akan kulakukan apa saja.