Aku pernah
mendengar seseorang berkata, “Hujan selalu membawa cerita.” Dan bukankah benar,
sayang? Kita selalu terkesima dan membawa sisi lain terhadapnya. Sisi yang
kadang lupa kita tunjukkan. Hai, apakah kamu baik-baik saja? Masihkah kamu
tertawa skeptis terhadap kata-kata konyol yang kamu baca di surat kabar?
Hai, aku
mau bercerita. Sedikit dongeng agar kamu memahami sepenuhnya. Aku, untuk
pertama kalinya, merenung dan mencari jawaban, untuk beberapa hal yang mungkin
hanya bisa dijawab waktu. Seperti, apakah aku benar-benar bisa pergi ke tempat
yang aku mau. Menjadi apa yang aku cita-citakan. Menyentuh apa yang selama ini
sekadar bertengger tenang dalam alam utopis dan warna-warninya. Sayang, apa aku
bisa? Kamu selalu menyentuh ubun-ubunku dengan tawa kecil. Bilang bahwa aku
harus belajar dengan rajin dan aktif dalam berbagai kegiatan. Aku sangat ingat,
seolah momen itu membeku dan terpajang dalam benakku. Sayang, apa aku sudah
melakukan apa yang kamu katakan? Apa ketika kamu bertemu lagi denganku, disini,
di umur ini, di tempat ini, kamu akan tertawa kecil dan merasa bangga? Atau
kamu sekali lagi akan tertawa skeptis dan memintaku berusaha lebih keras?
Hari ini
hujan. Dan entah kenapa aku merasa lega. Seolah-olah beban berat di pundakku
ikut terhanyut dalam butir-butir airnya. Dan karena hujan pula, aku rindu.