“Why
you want to stuck in the past?”
“Because
the past was beautiful~” my chit-chat with my bestfriend today
Ketika
umurku masih satu digit, aku selalu mengagumi orang-orang dewasa yang ada di
sekitarku. Aku ingat aku ingin segera dewasa, ingin segera jadi perempuan yang
cantik, yang mengenakan baju yang anggun, memoleskan make-up, memakai sepatu
hak tinggi. Aku pikir dunia ini indah sekali, dan yang orang-orang sebut
tentang “cinta” itu selalu membahagiakan.
But
that was it, wasn’t it? When you’re getting older, you suddenly realize that
life is not always beautiful. Sometimes it lets us down, breaks us, over and
over again, just to make sure that we still have enough strength to stand back.
But, here I am now, almost 20 years old. This decade has passed me a lot of
things to be learned.
Dan
ketika sahabatku tanya, kenapa manusia selalu ingin hidup di masa lalu. Aku jawab
karena masa lalu menyediakan masa-masa indah, masa-masa yang patut dikenang. Benar
kata orang, bahwa kita tidak tahu seberapa berharganya suatu momen hingga momen
itu menjadi kenangan. Bukankah itu yang akhirnya menimbulkan penyesalan? Sekarang,
hari ini, detik ini, mungkin kita sedang membuat kenangan dengan orang-orang
terdekat kita. Siapa yang tahu apa yang akan dibawa hari selanjutnya? Di satu
titik kamu hanya bisa menoleh ke belakang, dan mengenang. Tidak bisa kembali,
tidak bisa mencicipi sekali lagi.
Dunia
kanak-kanak dulu selalu warna warni. Cinta selalu membahagiakan. Warna-warna
cerah selalu membangkitkan semangat. Petualangan selalu disambut dengan
antusias. Banyak tertawa, banyak belajar, banyak mengingat hal-hal manis. Cokelat
dan susu menjadi sahabat karib, dan es krim ditaburi gula warna-warni. Ah~perjalanan
hidup baru saja dimulai...
Dan
ketika perjalanan semakin berliku, warna-warni kehidupan mulai pudar menjadi
abu-abu. Hati sudah bosan terkoyak dan terluka. Hitam dan putih menjadi warna
yang familiar. Tidak ada petualangan menanti, hanya rutinitas dari hari ke
hari. Banyak mengeluh, banyak bertanya, banyak frustasi. Kopi pahit menjadi
teman setia, untuk menunda rasa kantuk kala bekerja keras. Makanan manis tak
pernah disentuh, takut berbagai penyakit datang dan menghantui. Ahh~ perjalanan
hidup kadang terlalu rumit.
Tapi
tolong ingat, kita semua punya sisi kekanak-kanakan dalam diri kita. Jangan
malu untuk berenang di papan seluncur, membuat istana pasir, atau sekedar
meniupkan gelembung balon dari rendaman air sabun. Jangan sungkan untuk makan
cokelat dan oreo dicelup ke dalam susu, dan ketika sampai di supermarket,
jangan beli perment mint super-pedas, belilah permen karet berbagai rasa yang
bisa digembungkan. Jangan panik jika orang melihatmu ketika kamu makan es krim
dan belepotan, dan ketika kamu memakai baju berwarna kuning dan celana biru di
saat yang sama. Banyak-banyaklah belajar, tertawa, dan mengingat..... menjadi
dewasa bukan berarti harus menghadapi segunung kenyataan pahit. Ada sisi
kanak-kanak yang merengek untuk dituruti. Maka bersenang-senanglah, jangan
anggap hidup itu sebuah beban, anggap hidup adalah petualangan mencari harta
karun seperti yang dikisahkan di dongeng sebelum tidur. Dengan begitu kamu akan
merasakan bahwa hidup memang warna-warni, dan cinta selalu membahagiakan.
Satu
lagi! Tolong tanyakan ini pada dirimu sendiri, if your 8 years old- self meet you now, would they be
proud? :)
No comments:
Post a Comment