Wednesday, March 20, 2013

Junior of Me


“Why you want to stuck in the past?”

“Because the past was beautiful~” my chit-chat with my bestfriend today


Ketika umurku masih satu digit, aku selalu mengagumi orang-orang dewasa yang ada di sekitarku. Aku ingat aku ingin segera dewasa, ingin segera jadi perempuan yang cantik, yang mengenakan baju yang anggun, memoleskan make-up, memakai sepatu hak tinggi. Aku pikir dunia ini indah sekali, dan yang orang-orang sebut tentang “cinta” itu selalu membahagiakan.


But that was it, wasn’t it? When you’re getting older, you suddenly realize that life is not always beautiful. Sometimes it lets us down, breaks us, over and over again, just to make sure that we still have enough strength to stand back. But, here I am now, almost 20 years old. This decade has passed me a lot of things to be learned.


Dan ketika sahabatku tanya, kenapa manusia selalu ingin hidup di masa lalu. Aku jawab karena masa lalu menyediakan masa-masa indah, masa-masa yang patut dikenang. Benar kata orang, bahwa kita tidak tahu seberapa berharganya suatu momen hingga momen itu menjadi kenangan. Bukankah itu yang akhirnya menimbulkan penyesalan? Sekarang, hari ini, detik ini, mungkin kita sedang membuat kenangan dengan orang-orang terdekat kita. Siapa yang tahu apa yang akan dibawa hari selanjutnya? Di satu titik kamu hanya bisa menoleh ke belakang, dan mengenang. Tidak bisa kembali, tidak bisa mencicipi sekali lagi.


Dunia kanak-kanak dulu selalu warna warni. Cinta selalu membahagiakan. Warna-warna cerah selalu membangkitkan semangat. Petualangan selalu disambut dengan antusias. Banyak tertawa, banyak belajar, banyak mengingat hal-hal manis. Cokelat dan susu menjadi sahabat karib, dan es krim ditaburi gula warna-warni. Ah~perjalanan hidup baru saja dimulai...


Dan ketika perjalanan semakin berliku, warna-warni kehidupan mulai pudar menjadi abu-abu. Hati sudah bosan terkoyak dan terluka. Hitam dan putih menjadi warna yang familiar. Tidak ada petualangan menanti, hanya rutinitas dari hari ke hari. Banyak mengeluh, banyak bertanya, banyak frustasi. Kopi pahit menjadi teman setia, untuk menunda rasa kantuk kala bekerja keras. Makanan manis tak pernah disentuh, takut berbagai penyakit datang dan menghantui. Ahh~ perjalanan hidup kadang terlalu rumit.


Tapi tolong ingat, kita semua punya sisi kekanak-kanakan dalam diri kita. Jangan malu untuk berenang di papan seluncur, membuat istana pasir, atau sekedar meniupkan gelembung balon dari rendaman air sabun. Jangan sungkan untuk makan cokelat dan oreo dicelup ke dalam susu, dan ketika sampai di supermarket, jangan beli perment mint super-pedas, belilah permen karet berbagai rasa yang bisa digembungkan. Jangan panik jika orang melihatmu ketika kamu makan es krim dan belepotan, dan ketika kamu memakai baju berwarna kuning dan celana biru di saat yang sama. Banyak-banyaklah belajar, tertawa, dan mengingat..... menjadi dewasa bukan berarti harus menghadapi segunung kenyataan pahit. Ada sisi kanak-kanak yang merengek untuk dituruti. Maka bersenang-senanglah, jangan anggap hidup itu sebuah beban, anggap hidup adalah petualangan mencari harta karun seperti yang dikisahkan di dongeng sebelum tidur. Dengan begitu kamu akan merasakan bahwa hidup memang warna-warni, dan cinta selalu membahagiakan.

Satu lagi! Tolong tanyakan ini pada dirimu sendiri, if your 8 years old- self meet you now, would they be proud? :)



No comments:

Post a Comment