Tuesday, July 23, 2013

Kecewa itu pasti.
Tapi aku ingat seseorang pernah berkata.

Untuk apa kecewa, tidak ada gunanya.
Untuk apa kemudian sedih dan murung.
Buang-buang waktu saja.
Hidup itu jauh lebih besar dari sekedar percakapan palsu.
Dari sekedar basa basi dan pujian ala kadarnya.
Yang kadang keluar dari bibir tapi tak dirasa oleh hati.
Untuk apa mengabadikan diri demi sesuatu yang imitasi?


Gosh, I learned it hard way.
That some people are not that worthy.

Thursday, July 18, 2013


Tanpa judul. Aku selalu kebingungan, setiap kali halaman kosong menyisakan ruang putih yang menunggu piksel warna. Di paling atas, bertengger dengan kegagahan dan ukuran huruf mega. Dan banyak menit terbuang, menunggu otakku mendapatkan asupan yang cukup untuk menelurkan sesuatu.

Tanpa judul. Tanpa pengantar. Tanpa basa-basi. Seperti dongeng yang tak lengkap, seperti lagu yang cacat. Aku tak bisa meramalkan apa yang akan aku tulis di deretan huruf berikutnya, aku tak tahu kemana aku mau mengarah, bahkan tak yakin akan bagian akhir. Aku tak bisa menduga duga, seperti mengumumkan sesuatu yang belum tentu terjadi. Seperti menuliskan sesuatu yang tak berada di pikiranku sendiri, yang melayang-layang namun kena tangkap tanpa sengaja dan tedeng aling-aling. Maka maafkan tulisanku yang tak berjudul. Melayanglah saja denganku, kita ikuti kemana air dan angin membawa. Tak jelas memang, dan tak selalu berakhiran bahagia. Tapi aku menyukainya. :)

Friday, July 12, 2013

Pantai Susu Coklat


Pantai ! Ah akhirnya bisa ke pantai ! Lama banget rasanya gak nginjek pasir coklat nan halus dan ngerasain angin laut yang lengket di muka. Udah sejak sebulan yg lalu ngerencanain sama temen-temen mau pergi ke pantai mana dan kapan. Sampe bikin rapat kecil-kecilan di rumah sakit, sambil njenguk temen yang lagi sakit DB. Dateng-dateng bawa brownies terus ngobrol dan ketawa2 sampe sore. Emang begini ini anak pramuka, dimanapun dan kapanpun, meskipun udah setaun gak ketemu, meskipun lagi di rumah sakit, bisa ketawa ngakak sama-sama. Ini dia yang paling dikangenin.

Akhirnya jadi juga! Ke Kondang merak. Terus jadi sering multichat pake BBM. Kadang-kadang pas lagi ngomongin  serius ada aja yang nyeletuk dan bikin pembicaraannya jadi ngalor ngidul. Hahaha, kocak banget, kadang pas baca chatnya bisa ngakak-ngakak sendiri di rumah. Terus sehari sebelum berangkat rapat dulu sambil STMJ-an, sekalian bagi tugas, siapa yang bawa nasi, bawa aqua, bawa sendok dan segala macem. Tetep aja, rapatnya yang serius Cuma setengah jam, sisanya bego-begoan di tempat STMJ.

Pertamanya rada ga enak juga sih, soalnya Malang abis gempa, terus malem2 ada berita kalo wilayah sekitar pantai itu banjir sampe hampir 2 meter. Bayangin aja. Kayak jadi ragu-ragu gitu mau pergi. Tapi akhirnya pergi juga, namanya juga rame-rame, gak jadi takut deh. :D
Perjalanannya lamaaaaa banget!! Naik gunung turun gunung kesasar dan segala macamnya. Tapi gak bosen di mobil, soalnya ngakak terus. Topik omongan juga random abis. Bisa ngomongin Semarang, ngomongin sekolah, sampe ngomongin nasi padang dan sempak. Pokoknya itu mobil gak pernah sepi dan hening! Ada aja yang diomongin selama 3 jam perjalanan lenggak lenggok di jalan raya. Hahaaha. Kangen banget lah sama anak-anak semprul ini, yang bisa bikin ngakak gara2 guyonan bego. XD

Eeh, terus kita sampe di spot banjirnya. Ternyata bener berita kemaren, banjirnya tinggi banget, sangking tingginya sampe banyak rumah yang roboh gtu, bahkan pohon-pohon juga banyak yang tumbang. Warga nya masih berusaha mungutin dan jemur barang-barang yang masih selamet. Kasian banget pokoknya.

Tapi pas kita sampe pantainya............................ AAAAAA!!! Pantainya butek dan keruh banget sampe warnanya coklat. Gak bohong, sampe tengah laut pun warnanya coklat keruh. Banyak sampah-sampah bekas banjir yang kemaren. Rasanya absurd aja, ngeliat pantai yang dulu airnya bening terus jadi coklat gini, berasa ga nyata. Ombaknya juga jadi aneh gitu. Biasanya berbuih-buih, sekarang jadi serba coklat. Hiks, sedih gak sih udah jalan jauh-jauh terus gabisa renang di pantainya. ): uuu...

Yaudahlah ya, akhirnya kita makan bareng-bareng di pondok jerami disitu. Makanannya sederhana aja sih. Ada tempe, tahu, buncis, ayam suwir, abon, sama sambel goreng kentang. Tapi tetep aja rasanya nyenengin bisa makan bareng rame-rame di pinggir pantai. Makanannya sederhana tapi jadi kerasa enak banget. Gak setiap hari bisa kumpul lagi sama orang-orang ini.

Abis makan terus cerita-cerita, duduk melingkar sambil makan keripik singkong. Bosen duduk akhirnya foto-foto, jalan-jalan di pinggir pantai. Sempet tuh nendang bola voli sampe bolanya kebawa ombak ke tengah, tapi untungnya balik lagi ! hahaha. Asyik banget rasanya!! Duduk di pasir coklat muda, sambil  ketawa2 liat tingkahnya anak-anak, sambil ngobrol juga, sambil saling ngejek, sambil cerita-cerita kuliah, sambil nginget-nginget dulu pas SMA ngapain aja. Nostalgia banget. Rasanya waktu itu lupa kuliah, lupa segalanya, lupa galau, lupa kalau bokek, lupa semua hal yang sedih-sedih. Yang ada Cuma pengen ketawa sampe rahangnya ngilu dan perut keram.
Waktu perjalanan pulang juga gitu, sama aja. Meskipun duduk dempet-dempetan tapi tetep semangat. Liat bule yang habis pacaran motornya jatuh, helmnya nggelinding ke tengah jalan. Hihihi. Terus masih bisa mampir di Indomaret dan beli martabak dulu, dimakan rame-rame. Masih bisa curhat-curhatan segala. Gak kerasa capeknya lah pokoknya. :D

Hebat memang. Beruntung banget bisa punya temen-temen kayak mereka. Ada yang udah sahabatan sejak TK (gila, udah 16 tahun sehabatan ama mereka!! Mulai dari masih ingusan sampe skrg udah gede mau kerja gini), ada yang baru pas kelas 3 SMA, tapi semuanya deket banget. Udah kayak sodara sendiri. Biarpun udah setaun gak ketemu tapi masih kerasa kayak temen sebangku, kayak ga ada yang berubah. Huah! Gak bakal lupa sama 10 Juli 2013, di Bajul Mati yang kayak susu coklat. Gak bakal lupa, dan gak mau lupa. Semoga tahun depan kami kembali lagi :_)

Better or Best


Sudah malam, tapi aku masih melek, masih memegang iPod biru ku di tangan, meskipun kepalaku sudah lengket dengan bantal. Malam ini aku sedang ingin merindukan orang-orang yang bersekolah di SMA yang sama denganku.

Dan aku harus takjub. Aku harus menunduk dan minta maaf. Ini dia! Salah satu cara Tuhan yang tidak pernah ingin anak-Nya berpuas diri. Ini dia! Sedikit kejutan untuk sekedar menyadari bahwa jalan hidup manusia ternyata benar-benar ada di telunjuk kanannya.

Orang-orang yang dulunya pernah seruangan denganku, pernah mendapat bimbingan dan pengajaran dari bapak/ibu guru yang sama, pernah duduk di bangku kayu yang sama, memandang papan yang sama. Kini sudah bertebaran layaknya dandelion menerbangkan anak-anaknya. Putik dandelion menunggu angin agar bisa menyebarkan keindahannya. Demikian juga kini , semua mendapatkan dan menekuni jalannya masing-masing.

Benar kata seseorang, hidup itu bukan perlombaan. Hidup itu bukan bersaing untuk menjadi yang terbaik, terkaya, atau yang tersoleh. Hidup itu bukan mengejar kesempurnaan. Hidup itu bukan berlomba menyelesaikan gelar sarjana, melepas masa lajang, atau mendapatkan pekerjaan pertama. Bukan mengenai siapa yang menang dan siapa yang kalah. Karena bahkan ukuran materi pun tidak cukup untuk menghitungnya.

Hidup itu, ternyata perlombaan dengan diri sendiri. Barusan, setengah jam yang lalu, aku baru saja disadarkan. Iya, aku harusnya berlomba dengan diriku sendiri. Bukan melihat keberhasilan orang lain kemudian berusaha menirunya. Bukan melihat teman yang jatuh kemudian berlari kencang meninggalkannya.
Karena jalan kita berbeda. jalan kita bercabang, menjadi 7 miliar. Dan percayalah, tidak ada 1 pasang pun yang jalan hidupnya senantiasa sama. Kita melangkahkan kaki di makadam yang berbeda. Dan kita bersinggungan arah dengan yang lain.
Kadang untuk beberapa hari, kadang untuk beberapa tahun, kadang, untuk seumur hidup.

Mungkin itulah yang membuat hidup semakin seru untuk dijalani. Karena mengalahkan diri sendiri lebih susah daripada mengalahkan the Avengers sekalipun. Karena di dalam hati kita selalu memaafkan diri sendiri, selalu menunda-nunda, selalu mengasihani, selalu ingin memanjakan diri sendiri.
Berlomba dengan diri sendiri berarti siap untuk mengalahkan deadline2 yang kita tetapkan, mengerjakan tanggungjawab, mengejar mimpi-mimpi yang kita patri. Jadi ketika aku menginginkan sesuatu, mulutku hanya perlu membisu. Biar otak yang menuliskannya dalam diam. Biar sekali lagi aku berjanji pada diriku sendiri untuk bisa mendapatkan apa yang aku mau. Biar aku bertanggungjawab pada diriku sendiri, dan bukan kepada orang lain. Percayalah, tidak ada kekuatan yang lebih besar daripada kekuatan dari dalam diri sendiri.

Dan selayaknya perlombaan, kadang kita kalah. Tapi sekali lagi hidup bukan mencari kesempurnaan kan? :)

Hidup itu bukan untuk menjadi lebih baik dari orang lain..tetapi untuk menjadi yang terbaik dari diri kita sendiri.

Just a Quick Announcement

I am considering to move to Tumblr since it's simplier to organize and I think I enjoy it more. But I still do not know, I may post the same content as I do in Tumblr. So, please feel free to visit
http://falenciabiru.tumblr.com/ !!

I look forward for your visit though. :]
There's still a long long long stories to go. . . . . 

Saturday, July 6, 2013

Bulan Juli !


Selamat datang bulan ketujuh! Aku sambut kedatanganmu dengan perasaan campur aduk. Antara senang dan murung, kenapa waktu rasanya terlalu cepat berganti?

Bandung. Bagaimana kabarmu? Ah aku ingat kamar kosku, dengan seprei dan selimut biru. Meja belajar berwarna jingga. Bintang dan serpihan salju glow in the dark yang aku tempel membentuk tanda salib. Yang setiap malam aku lihat sebelum terlelap, dan yang pertama kali kulihat pula ketika mataku masih mengerjap-ngerjap ngantuk di pagi hari.

Bandung. Banyak pekerjaan dan tanggungjawab yang menanti. Setelah liburan selesai dan piyama berganti kemeja kuliah, saatnya menunaikan tugas-tugas kembali. Semangat baru, amanat baru, pemikiran yang baru.

Aah~sisa sebulan. Tiga puluh hari, untuk sekedar bersantai di rumah sendiri. Menonton tivi kapanpun aku suka, bangun jam berapapun aku mau, bebas merencanakan kapan dan kemana pun aku pergi. Bulan Juli, jangan segera berakhir. Tinggallah lebih lama. (: