Akulah setetes air yang jatuh
kemarin malam, di percikan hujan di kaca jendelamu. Dan dariku kamu akan
belajar banyak tentang kehidupan. Selama ini kamu selalu mempelajariku,
siklusku, proses penguapan, respirasi, dan bagaimana aku – dengan berbagai
bentuk – akan tetap ada.
Dan itu benar, aku tak ingat entah
kapan, bagaimana, dan dimana aku lahir dan terbentuk, tapi aku telah
berkeliling dan mencari, dan mendapati setiap hal berjalan dengan kecepatannya
sendiri.
Aku melihat musim yang terus
berganti. Belajarlah untuk menerima itu. Bunga-bunga tumbuh dan pohon-pohon
berbuah, kemudian matahari dengan terik akan menerangi sepanjang musim. Kemudian
waktu melintas dan daun-daun berguguran, menciptakan semburat warna
kemerah-merahan, hingga kemudian mulai memutih, menyambut kristal-kristal salju
yang turun dengan riang.
Aku pernah menjadi air di akuarium,
air selokan, kuah dari mie instan, uap air di jendela mobil, hingga kristal
salju yang mencair. Tapi tak peduli bagaimana rupaku, musim akan terus
berganti. Dan begitu juga padamu. Kamu mungkin akan mengalami patah hati,
kehilangan orang tersayang, gagal naik kelas, dipecat dari pekerjaan. Dan sebaliknya
kamu akan mengalami hari pernikahan, bulan madu, pekerjaan pertama, kenaikan
gaji. Tapi seberapa bahagia ataupun seberapa sedihnya kamu, musim tetap menjalankan
tugasnya. Ia tidak menoleh, ia tidak peduli. Tidak padamu, tidak juga pada
orang lain. Ia - akan terus berganti.
Jadilah aku pengamat kehidupan. Aku
akan bilang, manusia selalu berubah. Kamu tak perlu takut ketika pacarmu
meninggalkanmu, atau temanmu mengkhianatimu, atau kamu kehilangan kontak dengan
sahabatmu. Aku tahu rasanya janggal, namun begitulah manusia. Ia berubah
seiring dengan waktu. Dan kadang kamu menyukai perubahannya, tapi kadang tidak.
Jangan membuang terlalu banyak air mata untuk hal-hal seperti itu, dan tidak,
tolong jangan mencoba membunuh dan menyakiti dirimu sendiri, karena secepat dia
hilang, secepat itu pula kamu mendapat gantinya. Rasa sakit tidak akan tinggal
lama-lama, waktu yang menyembuhkan hati dan perasaanmu. Kadang-kadang nyerinya
tetap akan terasa, tapi begitulah kamu mengingat sisa-sisa memorinya.
Aku akan bilang, hidup terlalu
pendek untuk disesali. Lakukan apa yang kamu mau, dengan orang-orang yang kamu
mau, di tempat yang kamu mau, dengan caramu sendiri. Aku tidak mengajarkanmu
menjadi egois, tapi begitulah hidup. Dia memaksamu memikirkan hal-hal yang tidak
penting sampai-sampai kamu lupa memikirkan hal yang paling penting, dirimu
sendiri. Aku selalu melihat orang-orang menunda, berpikir esok hari waktunya
akan tiba, tapi tidak. Hingga rambutnya memutih dan kesempatan memudar, baru
rasa sesal menghinggapinya. I should have done that before...., thats what
people always said. Jadi jangan terlalu pusing tentang nilai-nilaimu,
pekerjaanmu, gaji bulananmu, indeks prestasimu, yang terpenting adalah kamu sudah
menikmati hidup! Dan hidup tidak ditentukan oleh angka! Hidup ditentukan oleh
seberapa banyak kamu tertawa hari ini, berapa banyak kebaikan yang kamu beri,
bagaimana hubunganmu dengan orang-orang tersayang.
Pergilah ke tempat-tempat yang
baru, temui orang-orang yang baru, belajarlah dari cerita kehidupan mereka,
seperti aku. Aku berkelana dari waktu ke waktu, bertemu dengan segala sesuatu
yang sama sekali baru. Kamu boleh tidak percaya, tapi hidup itu indah! dan siapapun kamu, kamu istimewa! Aku sudah bosan
melihat orang-orang yang mengoperasi kulitnya, dadanya, kakinya, hanya agar
terlihat lebih rupawan. Tolong jangan membuang waktumu untuk hal-hal semu
seperti itu. Kamu mungkin terlihat cantik untuk 2 tahun ke depan, tapi ketika
kamu banyak belajar dan bertambah bijak, seumur hidup kamu akan tetap demikian.
Terbukalah terhadap segala
pemikiran dan perasaan. Tetesan air kecil sepertiku ini, siapa yang mau
mendengarkan aku? Tapi aku lebih suka mendengarkan orang lain. Aku tidak suka
berdebat dan tidak pernah tersinggung ketika pikiranku bertabrakan dengan
pemikirannya. Ya, tentu saja! Kamu tidak berharap bahwa saraf-saraf otaknya
akan tepat sama dengan milikmu kan? Bukalah pikiranmu agar pikiranmu semakin
luas. Jangan seperti kura-kura, yang ketika didekati orang lain, ia sembunyi di
balik cangkang nyamannya.
Aku ingin sekali banyak bercerita..
aku ingin kamu mengerti perjalanan yang aku tempuh hingga hari ini,
pelajaran-pelajaran yang aku dapat.. Tapi sayangnya aku harus pergi. Sampai jumpa
di lain waktu, di lain rupa, di lain cita-cita! :)
No comments:
Post a Comment