Salam
sayang cah.. dimanapun kamu berada, dan dalam keadaan apapun, aku selalu
mendoakan yang terbaik untuk kamu. Sudahkah kamu makan hari ini? Aku berharap
semoga sangu yang aku titipkan padamu cukup setiap bulannya, supaya kamu bisa
bersenang-senang dan makan dengan enak.
Cah,
jangan kamu pikirkan terlalu berat mengenai beban hidup yang harus aku
tanggung. Aku sering menangkapmu gelisah dan merasa bersalah setiap kali aku
mengeluarkan uang untukmu. Aku sering melihatmu terjaga di larut malam, melamun
dan menghitung-hitung. sudah jangan lagi khawatir terhadap hidupku dan hidupmu.
Beginilah hidup, dia selalu memastikan kita untuk melakukan yang terbaik. Tapi demi
kamu, ingatlah bahwa aku akan melakukan apapun. Bukankah aku selalu bilang uang
bisa dicari?
Bagaimana
kabar studimu cah? Apakah kamu bisa mengejar ketertinggalanmu? Apakah kamu
senang dan betah dengan jurusan dan universitas yang telah kamu pilih? Cah, aku
mungkin bukan orang yang tepat untuk menasihatimu soal pendidikan. Aku bahkan tidak
menamatkan sekolahku, dan harus memendam impianku untuk belajar di sekolah
tinggi. Tapi hal pertama yang harus kamu tahu adalah, aku sangat bangga
melihatmu memulai perjalanan di universitas. Aku tahu kehidupan mahasiswa akan
sangat menantang. akan ada waktu-waktu dimana kamu hinggap di titik jenuh, atau
merasa sangat putus asa hingga ingin segera keluar.
Tapi
bersabarlah, dan kumpulkan segenap tekadmu untuk melanjutkan kembali
perjalanan. Jangan mudah menyerah. Jangan cengeng. Jangan mudah menangis. Kamu harus
jadi anak yang kuat. Ketika keadaan menjadi sulit, kamu juga menguatkan diri.
Jangan kalah.
Cah,
aku tidak mengharapkanmu menjadi politisi, atau bos terkenal di perusahaan
besar. Aku melahirkan, mendidik, merawatmu hingga kini, berharap agar kamu
mendapatkan cita-citamu. Dunia nyata kadang bisa menipu, menggodamu dengan
jumlah gaji atau bonus yang akan kamu terima. Tapi cah, jangan mudah
terperdaya. Kaya tidak sama dengan sukses. Dan aku ingin kamu sukses. Maka peluklah
mimpi-mimpimu, jangan menyerah mendapatkannya, bahkan jika mungkin semua orang
meremehkanmu. Aku yakin ketika kamu bisa mendapatkan mimpi-mimpimu, kamu akan
merasa bahagia. Teruskan perjuanganku, aku dulu begitu lemah, aku menyerahkan
mimpi-mimpiku demi uang yang lebih banyak. Kini penyesalan baru datang, dan aku
ingin sekali kembali ke masa lalu untuk memperbaikinya. Jangan tiru aku.
Cah,
belajarlah yang rajin. Kembalilah padaku, bukan dengan memamerkan mobil barumu
yang mengkilap, atau istrimu yang modis dan memakai perhiasan berkilau. Kembalilah
padaku dengan segala kerendahan hati. Kembalilah padaku dengan lebih banyak
ilmu yang kamu dapat dari studimu. Jadilah bijak, karena kehidupan telah banyak
mengajarkanmu sesuatu. Jika kamu bisa menjanjikan itu padaku, aku akan menjadi
ibu yang sangat bahagia.
Jangan
menyerah, cah. Ingatlah doaku yang senantiasa menyertai perjalananmu. Kamu bisa
cah, dan kapanpun, dimanapun, bagaimanapun kamu, Ibu akan menjadi orang yang
paling bangga karena mengenalmu.
No comments:
Post a Comment