Thursday, November 28, 2013

Wahai Mimpi


“Menahun.
Dan kamu terus bertumbuh, wahai mimpi.
Memenuhi kepala dan hatiku setiap hari.
Kamu terus bertumbuh besar, bertumbuh hebat.
Membuat cita-cita yang aku ucapkan di kala balita,
terasa seperti butiran kecil dibanding batu raksasa.
Dunia telah mengijinkanku belajar banyak.
Dan aku bahkan belum sempat berterimakasih.
Dunia telah mengijinkanku mendengar dan memahami.
Dan aku bahkan masih tergugu dan tak mengerti.
Bagaimana bisa aku menjelaskan,
Seberapa kecilnya aku merasakan diriku sendiri.
Ah, aku masih bodoh dan tak punya apa-apa.
Sungguh, tak ada yang bisa dibanggakan dariku.
Setiap kali ada ucapan pujian bersarang kepadaku.
Cepat-cepat aku menampik dan pergi.
Sungguh, banyak orang yang lebih hebat dariku.
Aku hanya berusaha menyerap sebanyak mungkin.
Seperti spons di tengah genangan air.
Dan aku akan terus memeliharamu dengan sebaik-baiknya,
wahai mimpi !
Darimu lah aku akan membuktikan diri sendiri.
Dan kepada dunia, bahwa aku berterima kasih.
Mimpi. Semangat. Jelajah dan usaha.”