selamat sore dunia! catatan ini dibuat di Lobby Crowne Plaza Hotel di Times Square, New York. hari ini adalah hari terakhir kami menginjakkan kaki di tanah Amerika, hari terakhir menghirup udaranya, dan hari terakhir merasakan keakrabannya.
aku sendiri bingung antara harus sedih ataukah gembira. sebagian dari diriku ingin tinggal disini lebih lama, ingin bersama orang-orang yang sudah menjadi keluargaku selama 2 minggu ini, memutari dan mengelilingi negeri Amerika dengan cara kami sendiri.
tapi ada bagian dari diriku yang rindu pada kampung halaman, pada tanah Indonesia. rindu pada makanan pinggir jalannya yang super kotor tapi enaknya setengah mati, rindu pada udaranya yang panas dan hujan silih berganti, rindu pada orang-orang yang kocak, lucu, dan menyenangkan, yang ada disana.
dua jam lagi kami harus menuju ke bandara, padahal rasanya baru kemarin kami dengan bangga mencapai bandara JFK, siap memulai petualangan kami. kini waktunya tiba untuk kembali pada rutinitas kami, kehidupan kami masing-masing, kuliah kami, keluarga kami... berat, berat sekali rasanya. selama 2 minggu ini kami benar-benar terasa seperti hidup di dunia yang berbeda, rasanya begitu jauh dengan tugas-tugas, masalah di kampus, teman-teman kami. banyak di antara kami yang merasa belum siap kembali..hahaha, aku rasa aku termasuk salah satu di antaranya.
kadang aku berpikir, aku ingin tinggal disini. ingin tinggal selamanya disini. kuliah dan bekerja dan hidup dan menikah dan berumahtangga di negeri ini. karena segalanya terasa begitu teratur dan sistematis dan modern dan bersih dan canggih. aku selalu menganggap tempat ini sebagai tempat impian, tapi bukankah itu namanya melarikan diri? melarikan diri dari ikatanku dengan Indonesia, dari segala tuntutan kuliah, dari orang-orang yang aku kenal, lari dari pandangan mengejek yang diberikan orang-orang padaku. atau sekedar lari, sekedar escape, sekedar ingin pergi dan memulai segala sesuatunya dari awal. menentukan apa yang ingin aku kerjakan, dan bukan karena orang lain menyuruhku, tapi karena aku memang ingin melakukannya untuk diriku sendiri.
perjalanan selama 2 minggu ini benar-benar pengalaman yang membuka mataku. cara pandangku tentang dunia, tentang keyakinanku, tentang cita-citaku, tentang negaraku, dan banyak lagi. ini yang aku sebut "turning point", titik balik. perjalanan membuka mata itu ada di setiap ujung pengalaman. jadi setiap kali kamu mendapatkan pengalaman, duduklah, dan merenung, dan kamu akan mendapat hal baru untuk belajar. begitulah hidup mengajarkan chapter-chapternya.
bukan lewat kursus, buku self-help, motivasi dari motivator terkenal, tapi dari pengalaman-pengalaman yang kamu dapatkan setiap hari. maka merenunglah, luangkan waktu untuk diam dan sendiri, agar kamu mengerti apa yang hidup coba ajarkan hari ini. karena pengalaman itu bukan guru yang baik jika kita tidak belajar dari pengalaman kita. :)
aku punya cara pandang yang sama sekali baru setelah mendapatkan kesempatan melakukan perjalanan ini, aku punya tekad yang baru, mimpi yang baru, sikap yang baru.
bagaimana denganmu? sudahkah kamu menemukan "turning point"mu? :)