What is it with goodbye that scares us the most? What is
it with the words goodbye that crack us to tears and sadness? Why is it that we
always believe that goodbye means we will break down and never be happy again?
Perpisahan itu selalu menyakitkan. Dan kalau ada orang
yang bilang there is such thing as beautiful goodbye, I will punch him right
in the face. Berpisah dengan orang itu berat. Bukan karena untuk sementara
kita ga akan ketemu dengan dia. Bukan karena untuk sementara kita akan sendiri.
Tapi karena kita ga tau berapa lama lagi sampai perjumpaan mendatang. Mungkin
sehari, mungkin sebulan, mungkin setahun, atau mungkin dia ga akan ada lagi.
Mungkin bagian dia di jalan cerita hidup kita sudah selesai. They have done
their parts.
Here is the thing. We never know when the last good
bye is. We could have said good bye to our ex-boyfriend but in all of a
sudden we could run into him in the bookstore. Life has its own maze to
avail us meet people from the past. Here is another thing, aku pernah lihat video yang mengajarkan bahwa manusia
sekarang (homo sapiens) punya otak yang jauh lebih besar dari manusia jaman
dahulu kala (homo javanicus). Salah satu bagian otak yang berkembang adalah
otak bagian depan, yang memungkinkan kita untuk merasakan sesuatu yang belum
atau akan kita rasakan. Kita punya bayangan akan masa depan, manusia kuno tidak pernah merasakan pengalaman itu.
Misalnya gini, ketika kita bilang kita pingin ayam
goreng, otak bagian depan kita memberikan kita bayangan dan gambar ayam goreng
itu. Harum, crispy, warna keemasan, enak. Jadi tanpa ragu kita akan langsung
gas motor dan pergi ke ayam KFC terdekat. This is the simple example. What
it has to do with our feeling is, ketika kita mengucapkan perpisahan dengan
orang lain, bukan momen perpisahan itu yang bikin kita nangis. Bukan karena
kebersamaan selama beberapa hari/bulan/tahun yang harus berakhir. Yang bikin
kita sedih adalah karena otak depan kita membayangkan the future without this
person. Ketika nenek kita meninggal misalnya, yang membuat kita sedih adalah:
“ga ada lagi nenek yang selalu masakin sup kesukaan”, “ga bisa lagi
cerita-cerita dan jalan-jalan”, “Nenek ga bisa dateng ke wedding aku”. You
see? Those kind of thoughts are the reflection of our future. We are sad
because our brain is reflecting how our future will be without them.
So the thing about goodbye is pretty simple, actually.
Right after watching that video, I began to realize what I’ve done wrong all
this time. I keep picturing my life without them and I forget to be grateful
WHILE THEY ARE HERE, in my life. I keep being sad knowing that we may
separate and I forget to be in the moment. To enjoy the time we have. And when
it is the time to say goodbye, you should remember that the pain is caused
by the brain, which is trying to project something which has not happened yet.
That’s how you’ll survive every goodbyes.
[F]