Monday, March 18, 2013

01.37 AM

aku berterimakasih pada siapapun yang menciptakan tanggal, dan menghitung waktu untuk pertama kali, karena dengan cara seperti itulah aku mengingat. tidak ada cara yang tepat untuk menyampaikan kata-kata. disini, dan kau disana. tak ada waktu yang serasi antara dunia kita. tak juga ada sedikit cerita yang bersinggungan. hanya seiris kurva yang pernah beririsan. bukankah lucu bagaimana hidup membawa masing-masing dari kita. dan iya, kau ada. inginku bisa berbagi pengalaman kehidupan, tapi surutkah niat ketika tak ada harap yang tersisa. tanda tanya tercatat. dan muka tersenyum. kamu selalu menyukainya. manusia selalu terpana dengan pengalaman pertama, tak kecuali juga aku ketika bertemu denganmu. dan rasa yang berbicara selanjutnya. bukankah lucu bagaimana hidup menumbuhkan sesuatu yang tidak tersentuh, yang tidak terkontrol, yang tidak punya definisi. dan bahagia bukan sesuatu yang mustahil jika takdir menghendaki demikian. maka aku harus lupa dan harus ingat, dan bergantian waktu menaungi pikiran. tapi beginilah aku, tak ada yang berubah, hanya sedikit metamorf biasa ketika seseorang beranjak dewasa. aku yang tak lagi penuh euforia, semuanya membahagiakan, kali ini dengan cara yang lebih menenangkan. bukankah lucu bagaimana hidup merubah dirimu dengan perlahan namun pasti. dan ketika menoleh ke belakang kadang hati terkejut melihat siapa yang kau nanti. dan beginilah kehidupanku, sederhana, butuh perbaikan disana dan disini. layaknya rumah, ia masih butut dan tak tahu diri, masih butuh dirawat dan dipoles kembali. hanya sering bertanya-tanya bagaimana kehidupanmu sendiri. semoga tak porak poranda, semoga selalu hangat dan menyenangkan. karena apa lagi yang kupinta, ketika kata-kata kadang tak terdengar. aku bisa berucap ribuan bisik namun siapa bisa menjamin tetap ada telinga yang setia. biarlah, serangkai kata kadang memang lebih baik terucap namun tak terdengar, rangkaian kata yang lain lebih baik terasa dan tak perlu terucap. aku hanya ingin bercerita tentang aku dan kamu hari ini. dan bagaimana semuanya membuat waktu terasa lebih berharga. bagaimana aku berharap para ilmuwan segera menemukan mesin waktu, supaya aku kembali mendapatimu. tapi selalu muncul entah dimana. dan aku tak berdaya menyikapinya, jadi aku menulis dan menulis. karena hanya itu yang aku punya. muka tersenyum. (:

No comments:

Post a Comment