Aku
menulis ini di dalam pesawat. Iya, pesawat yang membawaku kembali ke Bandung,
kembali ke tempat aku harus mengenyam pendidikanku di semester berikutnya.
Rasanya
baru kemarin aku pulang, baru kemarin aku naik pesawat yang sama dan turun di
bandara yang sama, merasakan euforia hebat karena rasa kangenku pada rumah.
Tepat
25 hari sejak hari itu, kini aku duduk di pesawat yang sama, siap untuk
kembali. Siap untuk mengakhiri liburan. Liburan yang sangat menyenangkan di
Malang. :) Tapi lihat, aku tidak sedih lagi.
Aku tidak merengek-rengek minta liburku diperpanjang, aku bersemangat pergi ke
Airport, aku tidak menangis, bahkan tidak ingin meneteskan air mata.
Kini
aku ke Bandung dengan cita-cita. Aku tidak bawa apa-apa, aku hanya bawa amanah
dari orangtuaku. Aku kembali membawa mimpi-mimpi, kali ini terasa lebih nyata
dari sebelumnya. Aku datang untuk mewujudkan apa yang aku mau. Karena aku sudah
besar, sudah tau menghitung, sudah bisa mengkalkulasi berapa biaya yang harus
dikeluarkan ayah dan ibuku untukku. Dan tidak, aku kira aku tidak bisa
melunasinya. Aku berutang terlalu banyak, utang yang sedikit pun belum
terlunasi.
Maka
aku akan cari cara lain, dengan membuat mereka bahagia, dengan membuat mereka
bangga padaku. Iya, apa lagi tujuan hidup seorang anak kalau bukan
membahagiakan kedua orangtuanya?
Aku
ingin buktikan bahwa setiap sen yang mereka keluarkan tidak akan terbuang
sia-sia. Bahwa aku belajar dengan baik, aku tidak bolos, aku berjuang dengan
keras untuk mendapatkan nilai yang baik. Simpel. Aku ingin buktikan bahwa cita-cita yang sering aku
ceriterakan kepada mereka, akhirnya bisa aku capai.
Tidak, aku tidak minta jadi
orang kaya. Aku berdoa kepada Tuhan agar
aku menjadi orang yang sukses. Yang tahu membahagiakan keluargaku sebelum
membahagiakan karyawanku. Yang tahu kapan harus bertindak tegas dan kapan harus
duduk tenang dan bersenang-senang. Yang meluangkan waktu untuk sejenak
menceburkan diri ke pantai, atau berjalan mendaki gunung, atau duduk di
rerumputan, supaya aku tidak lupa akan segala kebaikan alam. Aku ingin jadi
orang yang masih punya hati nurani, untuk membagikan apa yang aku punya kepada
orang lain yang kekurangan. Tuhan mungkin memberi lebih, tapi aku hanya
membutuhkan cukup. Maka hendaknya hatiku setia membagikan kelebihannya.
Maka doakan
aku, ayah dan ibu.. Disini di Bandung aku merantau, tidak bisa menjaga kalian
setiap saat. Doakan agar aku jadi anak yang sukses, yang tahu berbakti. Karena
sungguh tidak ada tujuan hidup lain yang ingin aku capai :)
No comments:
Post a Comment