Kami adalah generasi itu..
Generasi yang tidak bisa hidup tanpa sambungan selular..
Kami hidup di dunia yang paralel..
Kami membawa ponsel pintar, tablet, dan laptop kami kemana-mana..
Kami adalah generasi itu..
Generasi yang selalu membawa charger di dalam tas..
Generasi yang tidak tahan menjauhkan jari dari keyboard2 mungil..
Pesan singkat dan BBM adalah penyambung nyawa kami..
Tanpa kehadiran mereka, kami seperti kehilangan jiwa..
Tak tahu harus bagaimana, tak tahu harus berlaku apa..
Kami adalah generasi itu..
Generasi yang lebih peduli pada baterai hp kami..
Daripada kicauan polos anak-anak kami..
Generasi yang bisa duduk bersama di meja yang sama..
Namun tidak mengucapkan sepatah kata pun satu sama lain..
Kami berada di dunia yang berbeda..
Dia berada di kaskus, kamu berada di twitter, aku berada di online shop, dan yang lain berada di dunia yang lain..
Raga kami bersama namun pikiran kami bermil-mil jauhnya..
Kami adalah generasi itu..
Generasi yang melakukan apapun sambil melihat ponsel..
Berjalan kaki, mengemudi, memancing, bahkan membuang air..
Kami candu pada kehadiran ponsel dalam genggaman tangan..
Kami kira hanya NAPZA yang membuat ketagihan..
Tapi kami tidak sadar..
Kehadiran ponsel ternyata adikif bagi kami..
Kami adalah generasi itu..
Generasi yang tidak lagi mengenal kerja bakti dan kartu natal..
Kami gantikan semuanya dengan pesan singkat dan broadcast pesan..
Agar semuanya lebih canggih...dan di saat yang sama, lebih dingin..
Kami tidak peduli ia berulangtahun yang ke berapa..
yang ini bertunangan dengan siapa..
siapa yang meninggal dan harus dimakamkan..
buat kami, mengucapkan SELAMAT, MAAF, dan TURUT BERDUKACITA..
cukup dengan mengutus jari-jari kami...
menekan tombol SEND..dan selesai sudah kewajiban..
tidak perlu repot-repot memeluk, merangkul, ADA disana..
Kami adalah generasi itu..
Generasi yang menghindar bertatap muka..
karena kami lebih nyaman bertukar kabar lewat saluran huruf..
kami bisa berpura-pura senang, sedih, atau peduli..
berpura-pura peduli..berpura-pura tertarik..
tidak ada yang tahu, tulisan bisa berbohong..
kami cakap dalam berpura-pura..
Kami adalah generasi itu..
Semoga anakku, kau bukanlah salah satu dari generasi kami..
Karena aku takut nyawamu terancam, melihat dimana-mana mata manusia tertuju pada ponselnya..
Karena aku takut kamu melupakan ikatan kekeluargaan dengan orang-orang di sekitarmu..
karena aku takut kamu terjebak, di antara orang-orang munafik yang berpura-pura peduli..
Karena aku takut, kau juga hanya berpura-pura peduli padaku...
No comments:
Post a Comment