Suatu
saat kita tak akan lagi merasakan ngantri berjam-jam untuk mencoba martabak
nutella. Karena kini ada bapak-bapak Gojek dan Yesbos yang siap membungkus
pesanan kita dan mengantarnya langsung ke depan rumah.
Suatu saat
kita tak akan lagi merasakan susahnya belajar menyetir mobil. Karena Google
sudah menemukan cara untuk membuat mobil yang tak perlu pengemudi, auto-driver.
Kita hanya perlu duduk diam menunggu sampai tujuan.
Suatu saat
kita tak akan lagi melihat konser sambil berteriak-teriak kegirangan melihat
penampilan idola. Karena kini semua orang menggunakan tongkat narsis, tablet
perekam, dan drones kamera yang melayang kemana-mana.
Suatu
saat kita tak akan lagi merasakan gugupnya membuka pembicaraan dengan orang
yang disukai. Atau menunggu-nunggu untuk bertemu setelah sekian lama. Karena
kini semua media sosial memperbolehkan semua itu terjadi, setiap hari, gratis.
Suatu
saat kita tak akan lagi merasakan rumitnya menghapal jalan dan peta. Suatu saat
kita tak akan lagi tersesat di tempat yang tak pernah kita kunjungi. Karena
kini ada google maps dan waze, yang lebih hafal jalan dibandingkan peta kusut
yang mulai robek di bagian pinggir karena tak terpakai.
Suatu
saat kita tak akan lagi merasakan pentingnya mengingat sesuatu. Mengingat tahun
berapa Perang Dunia berakhir dan siapa nama istri Jokowi. Karena kini ada
Google yang hanya sejarak sentuhan jari, yang tanpa basa-basi menjawab hal-hal
kecil yang tak pernah kita ingat.
Suatu
saat kita tak akan lagi merasakan asyiknya melihat album foto bersama-sama.
Karena kini ada Instagram, periskop, dan vsco, semua diumbar, semua adalah
milik umum. Foto berbikini, foto dengan pacar, foto dengan pak presiden, semua
orang bisa melihatnya.
Suatu
saat kita tak akan lagi merasakan bagaimana dengan sungkan minta difotokan oleh
orang tak dikenal. Karena kini ada Gopro, yang langsung terhubung dengan
telepon pintar. Kita tak butuh bantuan orang lain, bukan?
Suatu
saat kita tak akan lagi merasakan gilanya menceburkan teman ke kolam renang.
Karena kini di kantongnya ada kamera poket, ponsel keluaran terbaru, tablet
berukuran seperti tivi, jam tangan digital yang tersambung ke ponsel, dan kabel
pengecas yang dibawa kemana-mana. Karena semuanya lebih penting dari kenangan
yang kita ingat hari itu, jika kita menceburkan dia ke kolam.
Suatu
saat kita tak akan lagi merasakan capainya menulis dengan tangan. Karena kini
ada voice command, ada evernote, dan ada laptop. Semuanya tak butuh cekeran
ayam dengan pulpen yang sering luntur. Karena kini semuanya serba tertulis
dengan huruf cetak macam arial dan times new roman. Dan tak ada ruang untuk
tulisan tegak bersambung yang diajarkan sedari TK.
Suatu
saat kita tak akan lagi mendengar alunan asli instrumen piano, gitar, kecapi,
gendang, hingga violin. Karena kini ada musik elektronik yang bisa
menggabungkan semuanya, yang tinggal tekan dan pencet, tak perlu kursus
berlama-lama dan tak perlu menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk
mempelajarinya.
Suatu
saat kita tak akan lagi bertemu dengan ibu-ibu penjual rokok di tepi jalan,
atau bapak-bapak penjual cendol di depan pasar. Karena kini semuanya tergantikan
dengan vending machine.
Suatu
saat kita tak akan lagi merasakan hangatnya dijamah oleh resepsionis atau
pramugari cantik nan santun. Karena kini hotel-hotel menggunakan layar canggih
dan robot ramah yang tak perlu dibayar tinggi. Karena kini manusia tak begitu
berharga lagi.
Suatu
saat kita tak akan lagi merasakan susahnya mengulek sambel hingga menangis,
atau berjam-jam membuat kuah kari. Karena kini ada bumbu instan yang hanya
perlu dituang, ada bumbu bubuk yang membuat semua makanan terasa enak, hemat
berjam-jam.
Suatu
saat mungkin.....
Manusia
sadar bahwa waktu tak bisa diulang kembali.
Suatu
saat mungkin..
Manusia
bertanya-tanya,
“Lalu
aku kerja apa?”
[F]
No comments:
Post a Comment