Monday, April 8, 2013

Terima Kasih untuk Sakitnya


Tuhan, terima kasih karena sudah membuatku sakit. Terima kasih karena telah membuat kepalaku berat, mataku berkunang-kunang, batuk dan hidungku tersumbat. Terima kasih karena mengingatkanku bahwa tubuhku punya keterbatasan. Aku jadi ingat untuk mengompres tubuhku dengan air hangat, dan mengistirahatkan diriku berjam-jam, sesuatu yang tidak akan kulakukan ketika aku sehat.

Terima kasih karena membuat badanku lemas. Dengan begitu aku akan ingat untuk sesekali minum vitamin dan makan buah-buahan, bukan hanya meminum kopi instan dan makan makanan cepat saji. Terima kasih karena cara-Mu yang halus dalam memperingatkan aku.

Terima kasih karena mengingatkan aku bahwa tubuhku juga sesekali minta diperhatikan, selama ini ia selalu dikalahkan oleh tugas-tugas, rapat, jadwal kuliah, dan segala kegiatan yang menyita waktu dan tenaga. Aku akan ingat untuk pulang ke kos dan beristirahat, dan tidak lagi berkeliling kesana kemari untuk urusan yang kurang penting dan melelahkan.

Terima kasih Tuhan, sudah membuat hidungku tersumbat sepanjang hari. Aku jadi mensyukuri setiap hela napas dan udara yang hinggap dengan nyaman dalam paru-paruku. Terima kasih untuk batuk yang tidak berhenti bahkan hingga dalam tidur. Aku mensyukuri ketika aku bisa berbicara dengan suara lantang dan jelas, dan ketika aku bisa tertidur dengan lelap tanpa terbangun berkali-kali di tengah malam, hanya karena batuk dan sesak napas.

Terima kasih Tuhan, Engkau selalu menegurku dengan cara yang manis. Mengingatkan aku bahwa Kau tidak menciptakan 24 jam sehari untuk kerja, kerja, dan kerja terus menerus. Bahwa Tuhan pun perlu beristirahat di hari ketujuh, apalagi manusia yang lemah dan serba terbatas kemampuannya. Terima kasih karena Kau membuatku sadar seberapa pentingnya kesehatan tubuhku harus dijaga, bahwa aku harus mengesampingkan semua urusan dan tugas, dan menyediakan cukup waktu untuk mengistirahatkan diri.

Terima kasih Tuhan untuk rasa sakit ini. Aku bisa menyadari perhatian dari orang-orang yang sayang dan peduli padaku. Yang tidak bosan menyuruhku beristirahat dan minum obat, dan yang memarahiku ketika aku keras kepala. Terima kasih Tuhan (:


No comments:

Post a Comment