Monday, April 15, 2013

Sebuah Hari di Bulan April


Semudah menyesap hari indah...
Dengan puji-pujian di gereja dan suara merdu paduan suara
Sejenak mengusir penat dan jenuh menghadapi tugas yang serentetan, berbaris menunggu dirawat dan disembuhkan..
Melangkahkan kaki riang dan ringan, beban tertinggal di kamar nan berantakan
Mengecap rasa yang tiada tara dari makanan kegemaran.
Pasta dengan pesto sauce berwarna hijau, ditaburi dengan mushroom dan dihiasi cantik dengan sosis terbelah ke 4 arah mata angin
Memanjakan lidah dan menguak kembali rasa, gurih dan kelezatannya tersisa hingga langit-langit..
Kemudian menenggelamkan diri di toko serba ada. Tidak mencari apa-apa, hanya iseng memuaskan rasa ingin tahu, sekedar menelisik harga, dan berjalan lalu...melanjutkan ke rak di tetangga..
Memutuskan untuk menambah cinta di dalam tumpukan buku yang berjajar hingga tepi, sampul berwarna-warni, bungkusan rapi, dan penulis berbagai umur, nama, dan cerita..
Menuliskan jejakku dalam dunia lain, dalam petualangan, dan kisah hidup yang tak pernah bisa aku tinggali. Yang membuatku tersenyum, terkikik, terharu, iri, dan menangis.
Sekali lagi menuangkan vanilla, cita rasa yang tak pernah kulupa. Selalu familiar dan menyenangkan. Lembut dan di saat yang sama membangunkan raga. Seketika hati berlari dan berdansa. Padang rumput dan kuda. Rerumputan dan gua.
Menyelesaikan sebuah hari yang manis dengan bermain bersama hujan. Rintik-rintiknya mengajak bersembunyi, adu cepat membasahi tanah di bumi, menyisakan langit yang kelabu, dan angin yang menari. Ada sesuatu yang tidak bisa aku jelaskan tentang hujan. Ada sesuatu yang tertinggal dalam sebuah fenomena, ada yang belum bisa diartikan. Ia tetap turun dengan anggun, hentakannya pasti, berirama dan bermelodi.
Menuliskan titik dalam sebuah kalimat. Ia ingin mengakhiri. (:


No comments:

Post a Comment