Karena
tidak ada manusia yang selalu menang. Karena sehebat-hebatnya manusia,
seagung-agungnya nama dan jabatan yang ia pegang, ada suatu kala dan ada suatu
ketika dimana ia harus kalah. Karena tidak ada manusia yang menang di segala
bidang. Tidak ada manusia yang hebat segalanya, ahli segalanya, tahu akan
segala sesuatu.
Ya,
karena manusia tidak menang terus menerus, bahkan para pemegang rekor, para
jagoan gulat, para penyanyi di kompetisi, dan para pengacara di kasus
pengadilan. Maka benar yang dikatakan oleh Al Pacino di film The Devil’s
Advocate. “you can’t win forever”. Ada
kalanya manusia tunduk dengan lesu di hadapan kuasa yang lebih hebat, kuasa
orang lain atau bahkan kuasa Yang Ilahi. Jadilah manusia itu sebenarnya rentan
dan rapuh terhadap pertandingan, terhadap segala jenis kompetisi. Karena
manusia yang terbiasa menang kemudian tidak bisa menerima dengan lapang jika
suatu hari ia harus kalah.
Beginilah sebenarnya jalan hidup manusia
itu. Kombinasi yang menarik antara menang dan kalah. Antara juara dan
pecundang. Antara tertawa sombong dan menangis menyesal. Tidak ada manusia yang
selalu menang. Tapi ingat, tidak ada pula manusia yang selalu kalah. Hidup mungkin
perlombaan yang tiada akhir, semua orang menginginkan kemenangan
sebanyak-banyaknya. Maka jika suatu saat kita menang, membungkuklah lebih
rendah dan jangan lupa ucapkan terimakasih dengan lembut. Dan ketika kalah,
jangan terpuruk dan pergi. Bangkit lagi. Mencoba lagi. Berjuang lagi. Dan menang.
(:
No comments:
Post a Comment